Difference between revisions of "Saddharma Pundarika Sutra: BAB II UPAYA KAUSALYA"
(Created page with "<poem>Pada saat itu Sang Buddha menyapa Sang Sariputra, setelah Beliau bangkit dari perenunganNya dengan tenang dan damai: "Kebijaksanaan para Buddha sangat dalam dan tak terb...") |
m (Text replace - " * Saddharma Pundarika Sutra: BAB I PURWAKA * Saddharma Pundarika Sutra: BAB II UPAYA KAUSALYA * Saddharma Pundarika Sutra: BAB III PERUMPAMAAN * Saddharma Pundarika Sutra: BAB IV SASARAN YANG TEPAT * [[Saddharma Pundarika ) |
||
(4 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
− | <poem>Pada saat itu Sang Buddha menyapa Sang Sariputra, setelah Beliau bangkit dari perenunganNya dengan tenang dan damai: "Kebijaksanaan para Buddha sangat dalam dan tak terbatas. Latihan kebijaksanaan mereka sungguh sulit untuk dimengerti dan ditembusi sehingga para sravaka dan pratyekabuddha tidak mampu memahaminya. Karena betapapun juga para Buddha itu telah bersahabat dengan ratusan ribu koti yang tak terhitung dari para Buddha yang telah dengan sempurna melaksanakan Hukum Agung dari para Buddha, dan yang dengan berani serta penuh semangat telah bergerak maju yang membuat kemashuran mereka menggema keseluruh semesta alam. Mereka telah menyempurnakan Hukum Agung yang belum pernah ada serta mengkhotbahkannya setiap mendapat kesempatan, yang artinya sangat sulit untuk dimengerti. | + | <poem> |
+ | Pada saat itu [[Sang]] [[Buddha]] menyapa [[Sang]] [[Sariputra]], setelah Beliau bangkit dari perenunganNya dengan tenang dan damai: "Kebijaksanaan para [[Buddha]] sangat dalam dan tak terbatas. Latihan kebijaksanaan mereka sungguh sulit untuk dimengerti dan ditembusi sehingga para [[sravaka]] dan [[pratyekabuddha]] tidak mampu memahaminya. Karena betapapun juga para [[Buddha]] itu telah bersahabat dengan ratusan ribu koti yang tak terhitung dari para [[Buddha]] yang telah dengan sempurna melaksanakan Hukum Agung dari para [[Buddha]], dan yang dengan berani serta penuh semangat telah bergerak maju yang membuat kemashuran mereka menggema keseluruh semesta alam. Mereka telah menyempurnakan Hukum Agung yang belum pernah ada serta mengkhotbahkannya setiap mendapat kesempatan, yang artinya sangat sulit untuk dimengerti. | ||
− | Wahai Sariputra ! semenjak Aku menjadi Buddha, telah Aku bentangkan dan ajarkan secara panjang lebar dengan berbagai cara dan perumpamaan yang tak terhitung lagi jumlahnya dan telah Aku bimbing para umat agar mereka terlepas dari segala belenggu. Betapapun juga, keluhuran dan kebijaksanaan paramita dari Sang Tathagata semuanya tiada cela. | + | Wahai [[Sariputra]] ! semenjak Aku menjadi [[Buddha]], telah Aku bentangkan dan ajarkan secara panjang lebar dengan berbagai cara dan perumpamaan yang tak terhitung lagi jumlahnya dan telah Aku bimbing para umat agar mereka terlepas dari segala belenggu. Betapapun juga, keluhuran dan kebijaksanaan [[paramita]] dari [[Sang]] [[Tathagata]] semuanya tiada cela. |
− | Wahai Sariputra ! Kebijaksanaan Sang Tathagata sungguh luas dan agung, begitu dalam dan diluar jangkauan daya pikiran, jiwanya tiada bertepi, ajaranNya tiada terhalangi, kekuasaanNya, keberanianNya, meditasiNya, penyelamatanNya, dan perenunganNya, semuanya telah membuat Beliau mampu memasuki alam yang tiada terbatas serta menyempurnakan segala Hukum Kesunyataan. | + | Wahai [[Sariputra]] ! Kebijaksanaan [[Sang]] [[Tathagata]] sungguh luas dan agung, begitu dalam dan diluar jangkauan daya pikiran, jiwanya tiada bertepi, ajaranNya tiada terhalangi, kekuasaanNya, keberanianNya, meditasiNya, penyelamatanNya, dan perenunganNya, semuanya telah membuat Beliau mampu memasuki alam yang tiada terbatas serta menyempurnakan segala Hukum Kesunyataan. |
− | Wahai Sariputra ! Sang Tathagata mampu membedakan segala sesuatu, mengkhotbahkan semua hukum kesunyataan dengan sempurna, mampu mempergunakan kata-kata yang lembut serta mampu membangkitkan kegembiraan didalam hati setiap umat. Wahai Sariputra ! pada hakekatnya, Sang Buddha telah menyempurnakan semua Hukum Kesunyataan yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya yang begitu dalam dan tak terbatas. Cukuplah wahai Sariputra !, tiada gunanya Aku berkata lebih jauh lagi, karena Hukum Kesunyataan yang telah disempurnakan oleh Sang Buddha adalah Hukum Utama yang belum pernah ada, dan sulit untuk dipahami. Hanya seorang Buddha dengan seorang Buddha saja yang mampu menyelami kenyataan dari segala perwujudan; yaitu segala perwujudan yang memiliki bentuk sedemikian rupa, memiliki sifat sedemikian rupa, memiliki pengejawantahan sedemikian rupa, memiliki sebab utama dan sebab sekunder yang sedemikian rupa serta memiliki dasar keseluruhan yang lengkap sedemikian rupa." | + | Wahai [[Sariputra]] ! [[Sang]] [[Tathagata]] mampu membedakan segala sesuatu, mengkhotbahkan semua hukum kesunyataan dengan sempurna, mampu mempergunakan kata-kata yang lembut serta mampu membangkitkan kegembiraan didalam hati setiap umat. Wahai [[Sariputra]] ! pada hakekatnya, [[Sang]] [[Buddha]] telah menyempurnakan semua Hukum Kesunyataan yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya yang begitu dalam dan tak terbatas. Cukuplah wahai [[Sariputra]] !, tiada gunanya Aku berkata lebih jauh lagi, karena Hukum Kesunyataan yang telah disempurnakan oleh [[Sang]] [[Buddha]] adalah Hukum Utama yang belum pernah ada, dan sulit untuk dipahami. Hanya seorang [[Buddha]] dengan seorang [[Buddha]] saja yang mampu menyelami kenyataan dari segala perwujudan; yaitu segala perwujudan yang memiliki bentuk sedemikian rupa, memiliki sifat sedemikian rupa, memiliki pengejawantahan sedemikian rupa, memiliki sebab utama dan sebab sekunder yang sedemikian rupa serta memiliki dasar keseluruhan yang lengkap sedemikian rupa." |
− | Pada saat itu Sang Buddha yang berhasrat untuk memaklumkan ajaran ini sekali lagi, bersabdalah Beliau dengan syair : | + | Pada saat itu [[Sang]] [[Buddha]] yang berhasrat untuk memaklumkan ajaran ini sekali lagi, bersabdalah Beliau dengan syair : |
"Betapa banyaknya pahlawan-pahlawan dunia | "Betapa banyaknya pahlawan-pahlawan dunia | ||
Line 13: | Line 14: | ||
Sesungguhnya semua mahluk hidup, | Sesungguhnya semua mahluk hidup, | ||
Tiada seorangpun mampu mengetahui | Tiada seorangpun mampu mengetahui | ||
− | Kekuatan dan keberanian Sang Buddha | + | Kekuatan dan keberanian [[Sang]] [[Buddha]] |
− | Penyelamatan dan perenungan, Sang Buddha | + | Penyelamatan dan perenungan, [[Sang]] [[Buddha]] |
Meskipun para Bodhisatva yang baru saja berprasetya | Meskipun para Bodhisatva yang baru saja berprasetya | ||
− | Yang telah memuliakan para Buddha yang tak terhitung | + | Yang telah memuliakan para [[Buddha]] yang tak terhitung |
Yang telah menyelami segala makna dan hakekat | Yang telah menyelami segala makna dan hakekat | ||
Line 27: | Line 28: | ||
Selama berkalpa-kalpa yang jumlahnya seperti pasir sungai Gangga | Selama berkalpa-kalpa yang jumlahnya seperti pasir sungai Gangga | ||
Mereka semua bersama-sama merenungkan, | Mereka semua bersama-sama merenungkan, | ||
− | Merekapun tidak mampu memahami kebijaksanaan Sang Buddha | + | Merekapun tidak mampu memahami kebijaksanaan [[Sang]] [[Buddha]] |
Meskipun para Bodhisatva yang telah mencapai kesempurnaan, | Meskipun para Bodhisatva yang telah mencapai kesempurnaan, | ||
Yang banyaknya seperti pasir-pasir sungai Gangga | Yang banyaknya seperti pasir-pasir sungai Gangga | ||
Line 33: | Line 34: | ||
Dengan pikiran bersatu mereka menyelami bersama, | Dengan pikiran bersatu mereka menyelami bersama, | ||
Namun mereka tidak akan mampu mengerti | Namun mereka tidak akan mampu mengerti | ||
− | Aku bersabda lagi kepada Sariputra; | + | Aku bersabda lagi kepada [[Sariputra]]; |
"Hukum yang gaib dan tiada cela, dalam dan pelik | "Hukum yang gaib dan tiada cela, dalam dan pelik | ||
telah Aku peroleh seluruhnya. | telah Aku peroleh seluruhnya. | ||
Hanya Aku yang mengetahui kesunyataan-kesunyataan ini, | Hanya Aku yang mengetahui kesunyataan-kesunyataan ini, | ||
− | Begitupun para Buddha di alam semesta ini | + | Begitupun para [[Buddha]] di alam semesta ini |
− | Ketahuilah wahai Sariputra ! | + | Ketahuilah wahai [[Sariputra]] ! |
− | Ajaran-ajaran dari para Buddha tidaklah berbeda | + | Ajaran-ajaran dari para [[Buddha]] tidaklah berbeda |
− | Didalam hukum-hukum yang telah dikhotbahkan Sang Buddha | + | Didalam hukum-hukum yang telah dikhotbahkan [[Sang]] [[Buddha]] |
Engkau harus menaruh iman kepercayaan yang dalam | Engkau harus menaruh iman kepercayaan yang dalam | ||
− | Karena sejauh itu setelah ajaran pertama dari Sang Buddha | + | Karena sejauh itu setelah ajaran pertama dari [[Sang]] [[Buddha]] |
Beliau harus mengumandangkan kebenaran yang sempurna." | Beliau harus mengumandangkan kebenaran yang sempurna." | ||
− | Aku menyapa seluruh para sravaka | + | Aku menyapa seluruh para [[sravaka]] |
Dan para pencari kendaraan kepratyekabuddhaan, | Dan para pencari kendaraan kepratyekabuddhaan, | ||
Mereka yang telah Aku selamatkan dari belenggu-belenggu kesengsaraan | Mereka yang telah Aku selamatkan dari belenggu-belenggu kesengsaraan | ||
− | Dan yang telah mencapai Nirvana; | + | Dan yang telah mencapai [[Nirvana]]; |
− | "Sang Buddha senantiasa menggunakan kekuatan-kekuatan kebijaksanaannya, | + | "[[Sang]] [[Buddha]] senantiasa menggunakan kekuatan-kekuatan kebijaksanaannya, |
Beliau menunjukkan Jalan Agung dengan ajaran tiga vahana, | Beliau menunjukkan Jalan Agung dengan ajaran tiga vahana, | ||
Semua umat yang mempunyai berbagai ikatan, | Semua umat yang mempunyai berbagai ikatan, | ||
Beliau bimbing agar mencapai kebebasan." | Beliau bimbing agar mencapai kebebasan." | ||
− | Didalam persidangan agung itu terdapat para Sravaka dan para Arahat yang telah mencapai kesempurnaan, yaitu Sang Ajnata Kaundinya beserta yang lain-lainnya, yaitu Sang Ajnata Kaundinya beserta yang lain-lainnya yang berjumlah 1200 orang, para bhiksu, bhiksuni, upasaka, upasika yang telah berprasetya untuk menjadi Sravaka dan Pratekyabuddha, yang mereka semua ini berpikir demikian : "Mengapa sekarang ini Sang Buddha benar-benar memuji jalan yang bijaksana itu dengan begitu tulusnya dn mengutarakan kata-kata ini ; "Hukum yang telah diperoleh Sang Buddha sangat begitu dalamnya dan sulit untuk dimengerti. Apapun yang Beliau khotbahkan itu mempunyai makna yang sukar ditembus sehingga para Sravaka dn Pratekyabuddha tidak mampu untuk memahaminya." Namun demikian Sang Buddha telah menyatakan bahwa hanya ada satu pembebesan yang tunggal dn kamipun setelah memperoleh Hukum ini dapat mencapai Nirvana. Tetapi kami sekarang tidak mengerti kearah mana prinsip ini menuju." | + | Didalam persidangan agung itu terdapat para [[Sravaka]] dan para [[Arahat]] yang telah mencapai kesempurnaan, yaitu [[Sang]] [[Ajnata Kaundinya]] beserta yang lain-lainnya, yaitu [[Sang]] [[Ajnata Kaundinya]] beserta yang lain-lainnya yang berjumlah 1200 orang, para [[bhiksu]], [[bhiksuni]], [[upasaka]], [[upasika]] yang telah berprasetya untuk menjadi [[Sravaka]] dan Pratekyabuddha, yang mereka semua ini berpikir demikian : "Mengapa sekarang ini [[Sang]] [[Buddha]] benar-benar memuji jalan yang bijaksana itu dengan begitu tulusnya dn mengutarakan kata-kata ini ; "Hukum yang telah diperoleh [[Sang]] [[Buddha]] sangat begitu dalamnya dan sulit untuk dimengerti. Apapun yang Beliau khotbahkan itu mempunyai makna yang sukar ditembus sehingga para [[Sravaka]] dn Pratekyabuddha tidak mampu untuk memahaminya." Namun demikian [[Sang]] [[Buddha]] telah menyatakan bahwa hanya ada satu pembebesan yang tunggal dn kamipun setelah memperoleh Hukum ini dapat mencapai [[Nirvana]]. Tetapi kami sekarang tidak mengerti kearah [[mana]] prinsip ini menuju." |
− | Pada saat itu Sang Sariputra yang menyadari akan adanya keraguan di dalam hati keempat kelompok dan menyadari akan dirinya sendiri yang tidak memahami maksud itu, maka berkatalah Beliau kepada Sang Buddha ; " Yang Maha Agung ! Apakah kiranya yang menjadi sebab serta alasan mengapa Hukum Kesunyataan yang begitu dalam dan pelik dari para Buddha yang dipuja dengan tulus sulit dipahami ? Dari dahulu hamba belum pernah mendengar khotbah semacam itu dari Sang Buddha. Pada saat ini keempat kelompok semuanya berada didalam keraguan hati, oleh karenanya berkenanlah kiranya Yang Maha Agung menjelaskan hal ini; mengapa Yang Maha Agung memuji dengan sedemikian tulus terhadap Hukum yang sangat begitu dalam serta pelik yang sulit untuk dimengerti ini?" | + | Pada saat itu [[Sang]] [[Sariputra]] yang menyadari akan adanya keraguan di dalam hati keempat kelompok dan menyadari akan dirinya sendiri yang tidak memahami maksud itu, maka berkatalah Beliau kepada [[Sang]] [[Buddha]] ; " Yang [[Maha]] Agung ! Apakah kiranya yang menjadi sebab serta alasan mengapa Hukum Kesunyataan yang begitu dalam dan pelik dari para [[Buddha]] yang dipuja dengan tulus sulit dipahami ? Dari dahulu hamba belum pernah mendengar khotbah semacam itu dari [[Sang]] [[Buddha]]. Pada saat ini keempat kelompok semuanya berada didalam keraguan hati, oleh karenanya berkenanlah kiranya Yang [[Maha]] Agung menjelaskan hal ini; mengapa Yang [[Maha]] Agung memuji dengan sedemikian tulus terhadap Hukum yang sangat begitu dalam serta pelik yang sulit untuk dimengerti ini?" |
− | Kemudian Sang Sariputra yang ingin mengulangi maksud ini sekali lagi, berkatalah Beliau dengan syair: | + | Kemudian [[Sang]] [[Sariputra]] yang ingin mengulangi maksud ini sekali lagi, berkatalah Beliau dengan syair: |
− | "Duhai Mentari Kebijaksanaan ! Yang Maha Agung ! | + | "Duhai Mentari Kebijaksanaan ! Yang [[Maha]] Agung ! |
Sejauh ini Engkau telah mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan ini, | Sejauh ini Engkau telah mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan ini, | ||
Dan telah menyatakan bahwa Engkau telah mencapai | Dan telah menyatakan bahwa Engkau telah mencapai | ||
Line 74: | Line 75: | ||
Bahwa KebijaksanaanMu yang sangat pelik | Bahwa KebijaksanaanMu yang sangat pelik | ||
− | Yang telah diperoleh para Buddha, para Arahat, | + | Yang telah diperoleh para [[Buddha]], para [[Arahat]], |
− | Dan mereka yang sedang mencari Nirvana | + | Dan mereka yang sedang mencari [[Nirvana]] |
Saat ini telah terjatuh kedalam jaring kebimbangan | Saat ini telah terjatuh kedalam jaring kebimbangan | ||
− | Mengapa Sang Buddha bersabda demikian itu ? | + | Mengapa [[Sang]] [[Buddha]] bersabda demikian itu ? |
Para pencahari kepratyekabuddhaan | Para pencahari kepratyekabuddhaan | ||
− | Para bhiksu dan bhiksuni | + | Para [[bhiksu]] dan [[bhiksuni]] |
− | Para dewa, naga dan para roh | + | Para dewa, [[naga]] dan para roh |
Para ghandrava dan para umat yang lain, | Para ghandrava dan para umat yang lain, | ||
Saling mengulas dalam kebinggungan | Saling mengulas dalam kebinggungan | ||
− | Mengharapkan penjelasan Yang Maha Agung | + | Mengharapkan penjelasan Yang [[Maha]] Agung |
Apakah kiranya maknanya hal ini ? | Apakah kiranya maknanya hal ini ? | ||
− | Kami berharap agar Sang Buddha menjelaskannya | + | Kami berharap agar [[Sang]] [[Buddha]] menjelaskannya |
− | Didalam persidangan para sravaka ini | + | Didalam persidangan para [[sravaka]] ini |
− | Sang Buddha bersabda Akulah ketua dari para pengikut, | + | [[Sang]] [[Buddha]] bersabda Akulah ketua dari para pengikut, |
Tetapi sekarang Aku berada didalam kebijaksanaanKu sendiri | Tetapi sekarang Aku berada didalam kebijaksanaanKu sendiri | ||
Berada didalam keraguan dan tiada mampu memahami | Berada didalam keraguan dan tiada mampu memahami | ||
Line 96: | Line 97: | ||
Ataukah merupakan Jalan yang menuju kesana | Ataukah merupakan Jalan yang menuju kesana | ||
− | Para putra yang terlahir dari mulut Sang Buddha | + | Para putra yang terlahir dari mulut [[Sang]] [[Buddha]] |
Dengan tangan terkatub menanti dengan penuh harap | Dengan tangan terkatub menanti dengan penuh harap | ||
− | Sudilah Sang Buddha mengumandangkan suara ghaib | + | Sudilah [[Sang]] [[Buddha]] mengumandangkan suara ghaib |
Serta memaklumkan kesunyataan itu sekarang juga | Serta memaklumkan kesunyataan itu sekarang juga | ||
− | Para dewa, naga, roh dan yang lainnya | + | Para dewa, [[naga]], roh dan yang lainnya |
Yang banyaknya seperti pasir sungai Gangga | Yang banyaknya seperti pasir sungai Gangga | ||
Para Bodhisatva yang telah berketepatan | Para Bodhisatva yang telah berketepatan | ||
− | Untuk menjadi para Buddha | + | Untuk menjadi para [[Buddha]] |
Sejumlah delapan ribu orang | Sejumlah delapan ribu orang | ||
Juga dari ribuan koti negeri | Juga dari ribuan koti negeri | ||
− | Para raja pemutar roda suci yang berada disini | + | Para [[raja]] pemutar roda suci yang berada disini |
Dengan tangan terkatub dan hati yang takzim | Dengan tangan terkatub dan hati yang takzim | ||
Berkeinginan untuk mendengar Jalan Sempurna." | Berkeinginan untuk mendengar Jalan Sempurna." | ||
− | Pada saat itu Sang Buddha bersabda kepada Sang Sariputra : "Cukuplah, cukuplah, tiada gunanya berkata-kata lebih jauh lagi. Jika Aku membentangkan hal ini, maka seluruh dunia para dewa dan manusia semuanya akan terkejut dan bingung." | + | Pada saat itu [[Sang]] [[Buddha]] bersabda kepada [[Sang]] [[Sariputra]] : "Cukuplah, cukuplah, tiada gunanya berkata-kata lebih jauh lagi. Jika Aku membentangkan hal ini, maka seluruh dunia para dewa dan manusia semuanya akan terkejut dan bingung." |
− | Sang Sariputra berkata lagi pada Sang Buddha : "Yang Maha Agung ! Berkenanlah untuk membentangkannya ! Sudilah untuk memaparkannya ! karena betapapun juga didalam persidangan agung ini telah hadir ratusan ribu laksa koti asamkhyeya umat yang telah bertemu dengan para Buddha yang berindera tajam dan berkebijaksanaan luhur. Jika saja mereka mendengar akan ajaran Sang Buddha, maka mereka akan mampu mempercayainya dengan takzim." | + | [[Sang]] [[Sariputra]] berkata lagi pada [[Sang]] [[Buddha]] : "Yang [[Maha]] Agung ! Berkenanlah untuk membentangkannya ! Sudilah untuk memaparkannya ! karena betapapun juga didalam persidangan agung ini telah hadir ratusan ribu laksa koti [[asamkhyeya]] umat yang telah bertemu dengan para [[Buddha]] yang berindera tajam dan berkebijaksanaan luhur. Jika saja mereka mendengar akan ajaran [[Sang]] [[Buddha]], maka mereka akan mampu mempercayainya dengan takzim." |
− | Kemudian Sang Sariputra mengutarakan lagi maksud ini, berkatalah Beliau dengan syair : | + | Kemudian [[Sang]] [[Sariputra]] mengutarakan lagi maksud ini, berkatalah Beliau dengan syair : |
− | "Duhai, Raja Hukum Kesunyataan, Yang Maha Agung ! | + | "Duhai, [[Raja]] Hukum Kesunyataan, Yang [[Maha]] Agung ! |
sudilah kiranya menerangkan tanpa ragu-ragu ! | sudilah kiranya menerangkan tanpa ragu-ragu ! | ||
didalam persidangan agung ini | didalam persidangan agung ini | ||
Line 123: | Line 124: | ||
yang dapat menyakininya dengan penuh iman." | yang dapat menyakininya dengan penuh iman." | ||
− | Sang Buddha bersabda lagi dengan syair : | + | [[Sang]] [[Buddha]] bersabda lagi dengan syair : |
"Cukuplah sudah, tiada gunanya berkata lagi, | "Cukuplah sudah, tiada gunanya berkata lagi, | ||
Line 130: | Line 131: | ||
Tidak akan mempercayainya dengan sungguh hati." | Tidak akan mempercayainya dengan sungguh hati." | ||
− | Kemudian Sang Sariputra berkata sekali lagi kepada Sang Buddha : "Yang Maha Agung ! Berkenanlah untuk membentangkannya ! Sudilah untuk memaparkannya ! Didalam persidangan sekarang ini telah hadir orang-orang yang setingkat dengan hamba sejumlah ratusan ribu laksa koti yang didalam kehidupannya yang silam mereka telah mengikuti Sang Buddha serta telah dibina olehNya. Orang-orang seperti ini sudah tentu dapat mempercayainya dengan sesungguh hati dan sepanjang malam mereka akan dapat beristirahat dengan tenang dan dalam banyak hal mereka akan merasa mendapatkan karunia yang besar." | + | Kemudian [[Sang]] [[Sariputra]] berkata sekali lagi kepada [[Sang]] [[Buddha]] : "Yang [[Maha]] Agung ! Berkenanlah untuk membentangkannya ! Sudilah untuk memaparkannya ! Didalam persidangan sekarang ini telah hadir orang-orang yang setingkat dengan hamba sejumlah ratusan ribu laksa koti yang didalam kehidupannya yang silam mereka telah mengikuti [[Sang]] [[Buddha]] serta telah dibina olehNya. Orang-orang seperti ini sudah tentu dapat mempercayainya dengan sesungguh hati dan sepanjang malam mereka akan dapat beristirahat dengan tenang dan dalam banyak hal mereka akan merasa mendapatkan karunia yang besar." |
− | Kemudian Sang Sariputra yang inging mengutarakan lagi maksud ini; berkatalah Beliau dengan syair : | + | Kemudian [[Sang]] [[Sariputra]] yang inging mengutarakan lagi maksud ini; berkatalah Beliau dengan syair : |
− | "Yang Maha Agung dan Yang Maha Mulia ! | + | "Yang [[Maha]] Agung dan Yang [[Maha]] Mulia ! |
berkenanlah kiranya membentangkan Hukum Kesunyataan ini ! | berkenanlah kiranya membentangkan Hukum Kesunyataan ini ! | ||
− | Hamba adalah putera tertua Sang Buddha | + | Hamba adalah putera tertua [[Sang]] [[Buddha]] |
Didalam persidangan ini telah hadir | Didalam persidangan ini telah hadir | ||
Para umat yang tak terhitung jumlahnya | Para umat yang tak terhitung jumlahnya | ||
Yang mampu menyakini Hukum ini dengan sepenuh hati | Yang mampu menyakini Hukum ini dengan sepenuh hati | ||
− | Didalam kehidupan Sang Buddha yang silam, | + | Didalam kehidupan [[Sang]] [[Buddha]] yang silam, |
Beliau telah mengajar mahluk-mahluk ini | Beliau telah mengajar mahluk-mahluk ini | ||
Semuanya dengan sepenuh hati mengatupkan tangannya, | Semuanya dengan sepenuh hati mengatupkan tangannya, | ||
− | Ingin mendengar sabda Sang Buddha | + | Ingin mendengar sabda [[Sang]] [[Buddha]] |
Kami seluruhnya berjumlah 1200 orang | Kami seluruhnya berjumlah 1200 orang | ||
− | Serta lain-lainnya yang bertetap hati untuk menjadi para Buddha | + | Serta lain-lainnya yang bertetap hati untuk menjadi para [[Buddha]] |
Semoga, demi para umat ini | Semoga, demi para umat ini | ||
Berkenan untuk menjelaskannya secara berbeda-beda | Berkenan untuk menjelaskannya secara berbeda-beda | ||
Line 152: | Line 153: | ||
Mereka akan sangat bergembira." | Mereka akan sangat bergembira." | ||
− | Pada saat itu Sang Buddha menyapa Sang Sariputra: "Karena Engkau dengan tulus hati telah tiga kali menggulangi permohonanmu, maka bagaimana mungkin Aku dapat menolak untuk mengatakannya. Sekarang dengarkanlah dengan sepenuh hati, renungkan dan ingat-ingatlah ! Aku akan membeda-bedakannya dan menjelaskannya untukmu." | + | Pada saat itu [[Sang]] [[Buddha]] menyapa [[Sang]] [[Sariputra]]: "Karena Engkau dengan tulus hati telah tiga [[kali]] menggulangi permohonanmu, maka bagaimana mungkin Aku dapat menolak untuk mengatakannya. Sekarang dengarkanlah dengan sepenuh hati, renungkan dan ingat-ingatlah ! Aku akan membeda-bedakannya dan menjelaskannya untukmu." |
− | Ketika Beliau selesai bersabda demikian, kemudian didalam persidangan itu bangkitlah 5000 bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika dari tempat duduknya dengan segera bersujud kepada Sang Buddha, setelah itu mereka mengundurkan diri. Karena akar kedosaan yang ada didalam diri orang-orang in sangat begitu dalam dan sifat sombongnya sangat besar sehingga mereka berpendapat bahwa mereka telah memperoleh apa yang sebenarnya belum mereka dapatkan dan telah membuktikan apa yang sebenarnya belum mereka buktikan. Karena kedosaan-kedosaan seperti ini maka mereka tidak ingin tetap berada disitu dan Sang Buddha sendiri diam dan tidak menghentikan mereka. | + | Ketika Beliau selesai bersabda demikian, kemudian didalam persidangan itu bangkitlah 5000 [[bhiksu]], [[bhiksuni]], [[upasaka]] dan [[upasika]] dari tempat duduknya dengan segera bersujud kepada [[Sang]] [[Buddha]], setelah itu mereka mengundurkan diri. Karena akar kedosaan yang ada didalam diri orang-orang in sangat begitu dalam dan sifat sombongnya sangat besar sehingga mereka berpendapat bahwa mereka telah memperoleh apa yang sebenarnya belum mereka dapatkan dan telah membuktikan apa yang sebenarnya belum mereka buktikan. Karena kedosaan-kedosaan seperti ini maka mereka tidak ingin tetap berada disitu dan [[Sang]] [[Buddha]] sendiri diam dan tidak menghentikan mereka. |
− | Kemudian Sang Buddha menyapa Sang Sariputra : "Sekarang didalam persidangan ini, Aku bersih dari segala ranting dan daun yang tidak berguna dan tidak memiliki sesuatupun lagi kecuali kebenaran dan kesunyataan yang murni. Merupakan sesuatu hal yang baik. Wahai Sariputra, bahwa orang-orang yang amat tinggi hati itu telah pergi. Sekarang dengarkanlah dengan cermat dan Aku akan membentangkan hal itu kepadamu." | + | Kemudian [[Sang]] [[Buddha]] menyapa [[Sang]] [[Sariputra]] : "Sekarang didalam persidangan ini, Aku bersih dari segala ranting dan daun yang tidak berguna dan tidak memiliki sesuatupun lagi kecuali kebenaran dan kesunyataan yang murni. Merupakan sesuatu hal yang baik. Wahai [[Sariputra]], bahwa orang-orang yang amat tinggi hati itu telah pergi. Sekarang dengarkanlah dengan cermat dan Aku akan membentangkan hal itu kepadamu." |
− | Sang Sariputra berkata : "Begitulah Yang Maha Agung, dan hamba ingin mendengarkannya dengan hati penuh gembira." | + | [[Sang]] [[Sariputra]] berkata : "Begitulah Yang [[Maha]] Agung, dan hamba ingin mendengarkannya dengan hati penuh gembira." |
− | Sang Buddha menyapa Sang Sariputra : "Hukum yang mengagumkan seperti ini hanya dikhotbahkan oleh para Buddha Tathagata pada kesempatan yang langka terjadi, seperti halnya Bunga Udumbara yang hanya terlihat sekali saja dalam jangka waktu yang panjang. Wahai Sariputra, dan kalian semua, percayalah padaKu bahwa didalam ajaran Sang Buddha tidak terdapat satupun ajaran yang palsu. Wahai Sariputra, makna dari hukum-hukum yang telah diterangkan oleh para Buddha pada setiap kesempatan itu, sangatlah sulit diselami, karena Aku membentangkan segala hukum kesunyataan dengan cara yang bijaksana yang tak terhitung jumlahnya serta dengan berbagai alasan dan pengutaraan yang penuh peribaratan. Hukum-hukum ini tidak dapat dijangkau dengan daya pikir, pembedaan, dan hanyalah para Buddha saja yang mampu memahaminya. Karena para Buddha yang agung itu hanya muncul di dunia ini karena sebab-sebab yang luar biasa saja. Wahai, Sariputra !, tahukah engkau sebabnya mengapa Aku katakan bahwa para Buddha yang agung itu hanya muncul di dunia ini hanya karena satu alasan yang penting saja ? Hal itu karena para Buddha agung ini berkehendak untuk membuat semua mahluk hidup agar membuka matanya terhadap Pengetahuan Sang Buddha sehingga mereka dapat mencapai Jalan Yang Suci; oleh karena itulah mereka muncul di dunia. Karena mereka ingin untuk menunjukkan para mahluk hidup ini akan pengetahuan Sang Buddha, maka mereka muncul di dunia; karena mereka ingin untuk membuat para mahluk agar memahami pengetahuan Sang Buddha, maka mereka muncul di dunia; karena mereka ingin membuat para mahluk hidup memasuki Jalan Kebijaksanaan Sang Buddha, maka mereka muncul di dunia. Wahai Sariputra, inilah sebabnya mengapa para Buddha itu muncul di dunia ini hanya karena sebab-sebab yang sangat besar saja." | + | [[Sang]] [[Buddha]] menyapa [[Sang]] [[Sariputra]] : "Hukum yang mengagumkan seperti ini hanya dikhotbahkan oleh para [[Buddha]] [[Tathagata]] pada kesempatan yang langka terjadi, seperti halnya Bunga Udumbara yang hanya terlihat sekali saja dalam jangka waktu yang panjang. Wahai [[Sariputra]], dan kalian semua, percayalah padaKu bahwa didalam ajaran [[Sang]] [[Buddha]] tidak terdapat satupun ajaran yang palsu. Wahai [[Sariputra]], makna dari hukum-hukum yang telah diterangkan oleh para [[Buddha]] pada setiap kesempatan itu, sangatlah sulit diselami, karena Aku membentangkan segala hukum kesunyataan dengan cara yang bijaksana yang tak terhitung jumlahnya serta dengan berbagai alasan dan pengutaraan yang penuh peribaratan. Hukum-hukum ini tidak dapat dijangkau dengan daya pikir, pembedaan, dan hanyalah para [[Buddha]] saja yang mampu memahaminya. Karena para [[Buddha]] yang agung itu hanya muncul di dunia ini karena sebab-sebab yang luar biasa saja. Wahai, [[Sariputra]] !, tahukah engkau sebabnya mengapa Aku katakan bahwa para [[Buddha]] yang agung itu hanya muncul di dunia ini hanya karena satu alasan yang penting saja ? Hal itu karena para [[Buddha]] agung ini berkehendak untuk membuat semua mahluk hidup agar membuka matanya terhadap Pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]] sehingga mereka dapat mencapai Jalan Yang Suci; oleh karena itulah mereka muncul di dunia. Karena mereka ingin untuk menunjukkan para mahluk hidup ini akan pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]], maka mereka muncul di dunia; karena mereka ingin untuk membuat para mahluk agar memahami pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]], maka mereka muncul di dunia; karena mereka ingin membuat para mahluk hidup memasuki Jalan Kebijaksanaan [[Sang]] [[Buddha]], maka mereka muncul di dunia. Wahai [[Sariputra]], inilah sebabnya mengapa para [[Buddha]] itu muncul di dunia ini hanya karena sebab-sebab yang sangat besar saja." |
− | Sang Buddha menyapa Sang Sariputra: "Para Buddha Tathagata itu hanya mengajar para Bodhisatva saja. Apapun yang mereka lakukan senantiasa hanya untuk satu tujuan yaitu untuk mengambil pengetahuan Sang Buddha dan membentangkannya kepada semua umat. Wahai Sariputra ! Sang Tathagata hanya dengan sarana atau vahana Buddha saja mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada seluruh mahluk hidup, jadi tidak terdapat kendaraan lainnya, baik kendaraan kedua maupun yang ketiga. | + | [[Sang]] [[Buddha]] menyapa [[Sang]] [[Sariputra]]: "Para [[Buddha]] [[Tathagata]] itu hanya mengajar para Bodhisatva saja. Apapun yang mereka lakukan senantiasa hanya untuk satu tujuan yaitu untuk mengambil pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]] dan membentangkannya kepada semua umat. Wahai [[Sariputra]] ! [[Sang]] [[Tathagata]] hanya dengan sarana atau vahana [[Buddha]] saja mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada seluruh mahluk hidup, jadi tidak terdapat kendaraan lainnya, baik kendaraan kedua maupun yang ketiga. |
− | Hukum-hukum dari semua para Buddha dialam semesta ini juga demikian halnya. Wahai Sariputra! Pada masa yang silam para Buddha itu telah mengkhotbahkan hukum-hukum ini dengan banyak cara dan dengan berbagai alasan serta ungkapan-ungkapan ibarat demi semua mahluk hidup. Seluruh hukum-hukum Kesunyataan ini hanya di peruntukkan bagi Satu Kendaraan Buddha sehingga para mahluk hidup yang telah mendengar Hukum dari para Buddha itu pada akhirnya dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna. | + | Hukum-hukum dari semua para [[Buddha]] dialam semesta ini juga demikian halnya. Wahai [[Sariputra]]! Pada masa yang silam para [[Buddha]] itu telah mengkhotbahkan hukum-hukum ini dengan banyak cara dan dengan berbagai alasan serta ungkapan-ungkapan ibarat demi semua mahluk hidup. Seluruh hukum-hukum Kesunyataan ini hanya di peruntukkan bagi Satu Kendaraan [[Buddha]] sehingga para mahluk hidup yang telah mendengar Hukum dari para [[Buddha]] itu pada akhirnya dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna. |
− | Wahai Sariputra ! Para Buddha yang akan datang yang harus turun ke dunia ini juga akan membentangkan hukum-hukum dengan banyak cara yang bijak yang tak terhitung jumlahnya serta dengan berbagai macam alasan dan ungkapan-ungkapan perumpamaan, demi semua umat. Semua hukum-hukum ini hanya bagi Satu Kendaraan Buddha sehingga para mahluk hidup yang mendengar hukum dari para Buddha itu akan dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna pada akhirnya. | + | Wahai [[Sariputra]] ! Para [[Buddha]] yang akan datang yang harus turun ke dunia ini juga akan membentangkan hukum-hukum dengan banyak cara yang bijak yang tak terhitung jumlahnya serta dengan berbagai macam alasan dan ungkapan-ungkapan perumpamaan, demi semua umat. Semua hukum-hukum ini hanya bagi Satu Kendaraan [[Buddha]] sehingga para mahluk hidup yang mendengar hukum dari para [[Buddha]] itu akan dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna pada akhirnya. |
− | Wahai Sariputra ! Para Buddha yang maha agung yang berjumlah ratusan ribu laksa koti itu saat ini berada di dalam kawasan Buddha di alam semesta, yang mereka itu sedang menyelamatkan dan mengembirakan hati semua umat; para Buddha ini juga membentangkan hukum-hukum demi semua mahluk hidup dengan banyak cara yang bijaksana yang tak terhitung jumlahnya dan dengan berbagai alasan serta ungkapan-ungkapan peribaratan. Semua hukum ini hanya untuk Satu Kendaraan Buddha sehingga semua mahluk hidup yang mendengar Hukum dari para Buddha itu dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna pada akhirnya. | + | Wahai [[Sariputra]] ! Para [[Buddha]] yang [[maha]] agung yang berjumlah ratusan ribu laksa koti itu saat ini berada di dalam kawasan [[Buddha]] di alam semesta, yang mereka itu sedang menyelamatkan dan mengembirakan hati semua umat; para [[Buddha]] ini juga membentangkan hukum-hukum demi semua mahluk hidup dengan banyak cara yang bijaksana yang tak terhitung jumlahnya dan dengan berbagai alasan serta ungkapan-ungkapan peribaratan. Semua hukum ini hanya untuk Satu Kendaraan [[Buddha]] sehingga semua mahluk hidup yang mendengar Hukum dari para [[Buddha]] itu dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna pada akhirnya. |
− | Wahai Sariputra ! Para Buddha ini hanya mengajar para Bodhisatva saja karena ingin untuk menunjukkan pada mahluk hidup akan pengetahuan Sang Buddha, karena ingin untuk membuat seluruh mahluk hidup mengetahui tentang pengetahuan Sang Buddha, dan karena ingin untuk membuat semua umat agar memasuki Jalan Pengetahuan Sang Buddha. Wahai Sariputra ! saat ini Akupun juga seperti mereka. Karena mengetahui bahwa semua umat memiliki berbagai ragam keinginan yang melekat dalam-dalam di dalam jiwa mereka, maka sesuai dengan kemampuannya Aku telah membentangkan hukum-hukum dengan berbagai macam alasan, ungkapan-ungkapan, peribaratan dan kekuatan-kekuatan yang bijak. Wahai Sariputra ! Diseluruh alam semesta ini sesungguhnyalah tidak terdapat 2 kendaraan, apalagi yang ketiga. | + | Wahai [[Sariputra]] ! Para [[Buddha]] ini hanya mengajar para Bodhisatva saja karena ingin untuk menunjukkan pada mahluk hidup akan pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]], karena ingin untuk membuat seluruh mahluk hidup mengetahui tentang pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]], dan karena ingin untuk membuat semua umat agar memasuki Jalan Pengetahuan [[Sang]] [[Buddha]]. Wahai [[Sariputra]] ! saat ini Akupun juga seperti mereka. Karena mengetahui bahwa semua umat memiliki berbagai ragam keinginan yang melekat dalam-dalam di dalam jiwa mereka, maka sesuai dengan kemampuannya Aku telah membentangkan hukum-hukum dengan berbagai macam alasan, ungkapan-ungkapan, peribaratan dan kekuatan-kekuatan yang bijak. Wahai [[Sariputra]] ! Diseluruh alam semesta ini sesungguhnyalah tidak terdapat 2 kendaraan, apalagi yang ketiga. |
− | "Wahai Sariputra ! Para Buddha selalu turun di dalam masa yang jahat dari 5 kehancuran, yaitu kehancuran kalpa, kehancuran karena kesengsaraan, kehancuran semua mahluk hidup, kehancuran pendapat dan kehancuran usia hidup. Dengan demikian, wahai Sariputra ! karena di dalam masa kehancuran kalpayang menggelisahkan itu semua umat menjadi begitu bernoda karena rasa tamak dan iri yang membawa mereka kearah kedewasaan setiap arah kejahatan, maka para Buddha dengan segala kekuatan-kekuatan yang penuh kebijaksanaan dna didalam satu kendaraan Buddha menerangkan dan membeda-bedakan ke-Tiga Kendaraan. Wahai Sariputra ! Jika para pengikutKu yang menyebut dirinya sebagai Arhat ataupun Pratyekabuddha, maka mereka tidak akan mendengar atau mengerti bahwa para Buddha Tathagata hanya mengajar para Bodhisatva saja dan orang-orang ini bukanlah pengikut-pengikut Sang Buddha maupun Arhat ataupun Pratyekabuddha. | + | "Wahai [[Sariputra]] ! Para [[Buddha]] selalu turun di dalam masa yang jahat dari 5 kehancuran, yaitu kehancuran [[kalpa]], kehancuran karena kesengsaraan, kehancuran semua mahluk hidup, kehancuran pendapat dan kehancuran usia hidup. Dengan demikian, wahai [[Sariputra]] ! karena di dalam masa kehancuran kalpayang menggelisahkan itu semua umat menjadi begitu bernoda karena [[rasa]] tamak dan iri yang membawa mereka kearah kedewasaan setiap arah kejahatan, maka para [[Buddha]] dengan segala kekuatan-kekuatan yang penuh kebijaksanaan dna didalam satu kendaraan [[Buddha]] menerangkan dan membeda-bedakan ke-Tiga Kendaraan. Wahai [[Sariputra]] ! Jika para pengikutKu yang menyebut dirinya sebagai [[Arhat]] ataupun [[Pratyekabuddha]], maka mereka tidak akan mendengar atau mengerti bahwa para [[Buddha]] [[Tathagata]] hanya mengajar para Bodhisatva saja dan orang-orang ini bukanlah pengikut-pengikut [[Sang]] [[Buddha]] maupun [[Arhat]] ataupun [[Pratyekabuddha]]. |
− | "Lagi, Wahai Sariputra ! Jika para bhiksu dan bhiksuni yang menyatakan bahwa mereka telah menjadi Arhat dan berkata," inilah penitisan kami yang terakhir, sebelum mencapai Nirvana," dan kemudian mereka tidak berusaha lagi untuk mencari Penerangan Agung, maka ketahuilah bahwa golongan ini semuanya sangat sombong. Karena betapapun juga tidak ada hal yang seperti itu sebagai seorang bhiksu yang telah benar-benar mencapai kearhatan meskipun ia tidak menyakini hukum ini. Tetapi terdapat perkecualian jika setelah kemokshaan Sang Buddha tidak terdapat seorang Buddha lagi yang hadir. Karena sesudah kemokshaan Sang Buddha nanti, sangatlah begitu sulit untuk mencari seseorang yang dapat menerima, memelihara, membaca dan menghafalkan serta menjelaskan makna dari sutra-sutra semacam ini. Hanya jika mereka bertemu dengan para Buddha yang lain, barulah mereka dapat memperoleh pemecahan masalah di dalam Hukum Kesunyataan yang sama ini | + | "Lagi, Wahai [[Sariputra]] ! Jika para [[bhiksu]] dan [[bhiksuni]] yang menyatakan bahwa mereka telah menjadi [[Arhat]] dan berkata," inilah penitisan kami yang terakhir, sebelum mencapai [[Nirvana]]," dan kemudian mereka tidak berusaha lagi untuk mencari Penerangan Agung, maka ketahuilah bahwa golongan ini semuanya sangat sombong. Karena betapapun juga tidak ada hal yang seperti itu sebagai seorang [[bhiksu]] yang telah benar-benar mencapai kearhatan meskipun ia tidak menyakini hukum ini. Tetapi terdapat perkecualian jika setelah kemokshaan [[Sang]] [[Buddha]] tidak terdapat seorang [[Buddha]] lagi yang hadir. Karena sesudah kemokshaan [[Sang]] [[Buddha]] nanti, sangatlah begitu sulit untuk mencari seseorang yang dapat menerima, memelihara, membaca dan menghafalkan serta menjelaskan makna dari sutra-sutra semacam ini. Hanya jika mereka bertemu dengan para [[Buddha]] yang lain, barulah mereka dapat memperoleh pemecahan masalah di dalam Hukum Kesunyataan yang sama ini |
− | Wahai Sariputra ! dengan sepenuh hati engkau harus menyakini dan meresapi, menerima dan memelihara ajaran Sang Buddha. Tiada satupun ajaran para Buddha Tathagata yang palsu dan tidak terdapat kendaraan lain kecuali Satu Kendaraan Buddha." | + | Wahai [[Sariputra]] ! dengan sepenuh hati engkau harus menyakini dan meresapi, menerima dan memelihara ajaran [[Sang]] [[Buddha]]. Tiada satupun ajaran para [[Buddha]] [[Tathagata]] yang palsu dan tidak terdapat kendaraan lain kecuali Satu Kendaraan [[Buddha]]." |
− | Pada saat itu Yang Maha Agung ingin untuk memaklumkan ajaran ini sekali lagi, maka bersabdalah Beliau dengan syair : | + | Pada saat itu Yang [[Maha]] Agung ingin untuk memaklumkan ajaran ini sekali lagi, maka bersabdalah Beliau dengan syair : |
− | "Para bhiksu dan bhiksuni | + | "Para [[bhiksu]] dan [[bhiksuni]] |
Yang pikirannya penuh kesombongan, | Yang pikirannya penuh kesombongan, | ||
− | Para upasaka yang dihinggapi keangkuhan, | + | Para [[upasaka]] yang dihinggapi keangkuhan, |
− | Para upasika yang terselimuti rasa ketidak percayaan, | + | Para [[upasika]] yang terselimuti [[rasa]] ketidak percayaan, |
Keempat golongan seperti ini, | Keempat golongan seperti ini, | ||
Berjumlah 5000 orang, | Berjumlah 5000 orang, | ||
Line 191: | Line 192: | ||
Kecerdasan-kecerdasan kecil yang mereka tunjukkan itu, | Kecerdasan-kecerdasan kecil yang mereka tunjukkan itu, | ||
Merupakan sampah persidangan, yang tak berguna | Merupakan sampah persidangan, yang tak berguna | ||
− | Karena kebijaksanaan agung dari Sang Buddha terpancar | + | Karena kebijaksanaan agung dari [[Sang]] [[Buddha]] terpancar |
Mereka malahan mengundurkan diri | Mereka malahan mengundurkan diri | ||
− | Orang-orang yang memiliki rasa kesadaran yang kecil ini, | + | Orang-orang yang memiliki [[rasa]] kesadaran yang kecil ini, |
Tiada mampu menerima Hukum Kesunyataan ini | Tiada mampu menerima Hukum Kesunyataan ini | ||
Sekarang persidangan tidak lagi mempunyai ranting dan daun | Sekarang persidangan tidak lagi mempunyai ranting dan daun | ||
Kecuali mereka yang setia dan beriman | Kecuali mereka yang setia dan beriman | ||
− | Wahai Sariputra ! dengarkanlah dengan cermat | + | Wahai [[Sariputra]] ! dengarkanlah dengan cermat |
− | Hukum-hukum yang telah diperoleh para Buddha | + | Hukum-hukum yang telah diperoleh para [[Buddha]] |
Dengan kekuatan-kekuatan agungnya yang bijaksana | Dengan kekuatan-kekuatan agungnya yang bijaksana | ||
Mereka khotbahkan bagi semua umat | Mereka khotbahkan bagi semua umat | ||
Line 206: | Line 207: | ||
Betapapun ragam keinginan mereka | Betapapun ragam keinginan mereka | ||
Serta karma-karma mereka yang silam, baik maupun buruk | Serta karma-karma mereka yang silam, baik maupun buruk | ||
− | Sang Buddha mengetahui semuanya dengan sempurna | + | [[Sang]] [[Buddha]] mengetahui semuanya dengan sempurna |
Dengan berbagai ragam alasan dan perumpamaan | Dengan berbagai ragam alasan dan perumpamaan | ||
Cara dan kekuatan-kekuatan yang bijak | Cara dan kekuatan-kekuatan yang bijak | ||
Line 215: | Line 216: | ||
Atau kisah kelahiran atau hal-hal yang belum pernah ada | Atau kisah kelahiran atau hal-hal yang belum pernah ada | ||
Dan juga mengkhotbahkan dengan alasan-alasan, | Dan juga mengkhotbahkan dengan alasan-alasan, | ||
− | Dengan perumpamaan dan gaya | + | Dengan perumpamaan dan [[gaya]] |
Serta dengan tulisan-tulisan upadesa | Serta dengan tulisan-tulisan upadesa | ||
Orang-orang bodoh yang menyukai hukum-hukum hina | Orang-orang bodoh yang menyukai hukum-hukum hina | ||
Yang dengan serakah mendambakan diri pada kebendaan | Yang dengan serakah mendambakan diri pada kebendaan | ||
− | Yang dibawah asuhan para Buddha yang tak terhitung | + | Yang dibawah asuhan para [[Buddha]] yang tak terhitung |
Tidak berjalan diatas hukum yang dalam dan ghaib | Tidak berjalan diatas hukum yang dalam dan ghaib | ||
Yang tertimpa oleh segala jenis kesengsaraan | Yang tertimpa oleh segala jenis kesengsaraan | ||
− | Karena hal ini Aku mengkhotbahkan tentang Nirvana | + | Karena hal ini Aku mengkhotbahkan tentang [[Nirvana]] |
Aku telah mengetrapkan cara-cara yang penuh kebijaksanaan | Aku telah mengetrapkan cara-cara yang penuh kebijaksanaan | ||
− | Untuk mempermudah mereka memasuki kebijaksanaan Sang Buddha | + | Untuk mempermudah mereka memasuki kebijaksanaan [[Sang]] [[Buddha]] |
Tetapi belum pernah Aku sabdakan," Kalian semua akan mencapai Jalan Kebuddhaan." | Tetapi belum pernah Aku sabdakan," Kalian semua akan mencapai Jalan Kebuddhaan." | ||
Alasan mengapa Aku tidak pernah bersabda demikian itu | Alasan mengapa Aku tidak pernah bersabda demikian itu | ||
Line 235: | Line 236: | ||
Dikhotbahkan menurut kemampuan semua umat | Dikhotbahkan menurut kemampuan semua umat | ||
Yang semuanya merupakan Pengenalan akan Kendaraan Agung | Yang semuanya merupakan Pengenalan akan Kendaraan Agung | ||
− | Oleh karenanya Aku khotbahkan sutra ini | + | Oleh karenanya Aku khotbahkan [[sutra]] ini |
− | Terdapat para putera Buddha yang berpikiran suci | + | Terdapat para putera [[Buddha]] yang berpikiran suci |
Yang berwatak lembut dan cerdas, | Yang berwatak lembut dan cerdas, | ||
− | Dan yang didalam kawasan-kawasan Buddha yang tak terhitung jumlahnya | + | Dan yang didalam kawasan-kawasan [[Buddha]] yang tak terhitung jumlahnya |
Telah menempuh Jalan yang agung dan ghaib | Telah menempuh Jalan yang agung dan ghaib | ||
− | Atas nama para putera Buddha ini | + | Atas nama para putera [[Buddha]] ini |
− | Aku berkhotbah tentang Sutra Kendaraan Agung ini | + | Aku berkhotbah tentang [[Sutra]] Kendaraan Agung ini |
Dan Aku tetapkan bahwa orang-orang seperti ini | Dan Aku tetapkan bahwa orang-orang seperti ini | ||
Didalam dunia yang mendatang akan mencapai Jalan Kebuddhaan | Didalam dunia yang mendatang akan mencapai Jalan Kebuddhaan | ||
− | Atas kepercayaan mereka yang dalam akan Sang Buddha | + | Atas kepercayaan mereka yang dalam akan [[Sang]] [[Buddha]] |
Dan pemeliharaan titah-titah suci | Dan pemeliharaan titah-titah suci | ||
− | Mereka ini, ketika mendengar bahwa mereka akan menjadi Para Buddha | + | Mereka ini, ketika mendengar bahwa mereka akan menjadi Para [[Buddha]] |
Semuanya dihinggapi kegembiraan yang besar | Semuanya dihinggapi kegembiraan yang besar | ||
− | Sang Buddha mengetahui batin dan tindak mereka | + | [[Sang]] [[Buddha]] mengetahui batin dan tindak mereka |
Karenanya Beliau mengkhotbahkan Kendaraan Agung kepada mereka | Karenanya Beliau mengkhotbahkan Kendaraan Agung kepada mereka | ||
− | Jika para Sravaka maupun Bodhisatva | + | Jika para [[Sravaka]] maupun Bodhisatva |
Mendengar hukum yang Aku khotbahkan | Mendengar hukum yang Aku khotbahkan | ||
Meskipun hanya sebait syair saja | Meskipun hanya sebait syair saja | ||
− | Tanpa ragu-ragu lagi mereka semua akan menjadi Buddha | + | Tanpa ragu-ragu lagi mereka semua akan menjadi [[Buddha]] |
− | Didalam kawasan Sang Buddha di alam semesta ini | + | Didalam kawasan [[Sang]] [[Buddha]] di alam semesta ini |
Hanya terdapat Satu Kendaraan Hukum Kesunyataan saja | Hanya terdapat Satu Kendaraan Hukum Kesunyataan saja | ||
Tidak ada yang kedua maupun yang ketiga | Tidak ada yang kedua maupun yang ketiga | ||
− | Kecuali ajaran-ajaran yang bijaksana dari Sang Buddha | + | Kecuali ajaran-ajaran yang bijaksana dari [[Sang]] [[Buddha]] |
Tetapi dengan ungkapan-ungkapan sementara | Tetapi dengan ungkapan-ungkapan sementara | ||
Beliau telah membimbing semua mahluk hidup | Beliau telah membimbing semua mahluk hidup | ||
− | Dengan membentangkan kebijaksanaan Sang Buddha | + | Dengan membentangkan kebijaksanaan [[Sang]] [[Buddha]] |
− | Pada saat munculnya para Buddha di dunia | + | Pada saat munculnya para [[Buddha]] di dunia |
Hanya inilah satu-satunya yang benar, | Hanya inilah satu-satunya yang benar, | ||
Karena dua yang lain tidaklah benar | Karena dua yang lain tidaklah benar | ||
Line 270: | Line 271: | ||
Menyelamatkan semua mahluk hidup | Menyelamatkan semua mahluk hidup | ||
− | Sang Buddha sendiripun berada didalam kendaraan Agung | + | [[Sang]] [[Buddha]] sendiripun berada didalam kendaraan Agung |
Sesuai dengan Hukum yang telah Beliau peroleh | Sesuai dengan Hukum yang telah Beliau peroleh | ||
Terhiasi dengan daya meditasi dan kebijaksanaan | Terhiasi dengan daya meditasi dan kebijaksanaan | ||
Line 283: | Line 284: | ||
Jika seseorang berubah kepercayaan | Jika seseorang berubah kepercayaan | ||
− | Untuk kemudian percaya pada Sang Buddha | + | Untuk kemudian percaya pada [[Sang]] [[Buddha]] |
− | Sang Tathagata tidak akan menipu mereka | + | [[Sang]] [[Tathagata]] tidak akan menipu mereka |
Karena Beliau tidak memiliki perasaan serakah dan iri | Karena Beliau tidak memiliki perasaan serakah dan iri | ||
Dan Beliaupun bebas dari segala akibat hukum | Dan Beliaupun bebas dari segala akibat hukum | ||
− | Jadi Sang Buddha dialam semesta | + | Jadi [[Sang]] [[Buddha]] dialam semesta |
Merupakan manusia yang benar-benar tiada cela | Merupakan manusia yang benar-benar tiada cela | ||
Aku, dengan tanda-tanda yang menghias tubuhku | Aku, dengan tanda-tanda yang menghias tubuhku | ||
Line 295: | Line 296: | ||
Kepada mereka Aku khotbahkan tentang Rahasia Kesunyataan | Kepada mereka Aku khotbahkan tentang Rahasia Kesunyataan | ||
− | Ketahuilah Wahai, Sariputra! | + | Ketahuilah Wahai, [[Sariputra]]! |
Dahulu kala Aku berprasetya, | Dahulu kala Aku berprasetya, | ||
Karena ingin membuat seluruh mahluk | Karena ingin membuat seluruh mahluk | ||
Line 328: | Line 329: | ||
Memeganginya dengan kuat tanpa mampu melepaskannya | Memeganginya dengan kuat tanpa mampu melepaskannya | ||
Keangkuhan dan kesombongan | Keangkuhan dan kesombongan | ||
− | Rasa curiga, tidak jujur dan rasa tidak percaya | + | [[Rasa]] curiga, tidak jujur dan [[rasa]] tidak percaya |
− | Selama ribuan dan jutaan kalpa | + | Selama ribuan dan jutaan [[kalpa]] |
Mereka tidak mendengar nama seorang Buddhapun | Mereka tidak mendengar nama seorang Buddhapun | ||
Ataupun mendengar Hukum yang benar | Ataupun mendengar Hukum yang benar | ||
Orang-orang seperti ini sukar untuk diselamatkan | Orang-orang seperti ini sukar untuk diselamatkan | ||
− | Oleh karena alasan ini wahai Sariputra ! | + | Oleh karena alasan ini wahai [[Sariputra]] ! |
Aku tetapkan cara yang bijaksana bagi mereka | Aku tetapkan cara yang bijaksana bagi mereka | ||
Dengan memaklumkan jalan untuk mengakhiri penderitaan | Dengan memaklumkan jalan untuk mengakhiri penderitaan | ||
− | Mengajarkannya melalui ajaran Nirvana | + | Mengajarkannya melalui ajaran [[Nirvana]] |
− | Meskipun Aku menyatakan tentang Nirvana | + | Meskipun Aku menyatakan tentang [[Nirvana]] |
Namun itu bukanlah kemokshaan yang sejati | Namun itu bukanlah kemokshaan yang sejati | ||
Segala perwujudan, dari permulaan | Segala perwujudan, dari permulaan | ||
− | Senantiasa bersifat Nirvana | + | Senantiasa bersifat [[Nirvana]] |
− | Jika seorang putera Buddha telah memenuhi tugasnya | + | Jika seorang putera [[Buddha]] telah memenuhi tugasnya |
− | Didalam dunia mendatang ia akan menjadi seorang Buddha | + | Didalam dunia mendatang ia akan menjadi seorang [[Buddha]] |
Hanya dengan caraKu yang penuh kebijaksanaan saja | Hanya dengan caraKu yang penuh kebijaksanaan saja | ||
Benar-benar Aku wujudkan/maklumkan tiga kendaraan hukum | Benar-benar Aku wujudkan/maklumkan tiga kendaraan hukum | ||
Line 350: | Line 351: | ||
Semuannya membentangkan Satu Kendaraan Agung | Semuannya membentangkan Satu Kendaraan Agung | ||
Sekarang biarlah didalam persidangan agung ini | Sekarang biarlah didalam persidangan agung ini | ||
− | Semuanya terlepas dari rasa ragu dan bingung | + | Semuanya terlepas dari [[rasa]] ragu dan bingung |
− | Para Buddha tidaklah berbeda pernyataannya | + | Para [[Buddha]] tidaklah berbeda pernyataannya |
Hanyalah ada Satu Kendaraan dan tidak ada yang kedua | Hanyalah ada Satu Kendaraan dan tidak ada yang kedua | ||
Berkalpa-kalpa yang tak terhitung jumlahnya yang telah lalu | Berkalpa-kalpa yang tak terhitung jumlahnya yang telah lalu | ||
− | Para Buddha yang telah moksha yang tanpa bilangan banyaknya | + | Para [[Buddha]] yang telah [[moksha]] yang tanpa bilangan banyaknya |
Beratus, beribu dan berjuta | Beratus, beribu dan berjuta | ||
Jumlah-jumlah itu tidak dapat dihitung | Jumlah-jumlah itu tidak dapat dihitung | ||
Line 367: | Line 368: | ||
Untuk memasuki Jalan KeBuddhaan | Untuk memasuki Jalan KeBuddhaan | ||
− | Lebih-lebih lagi, para yang maha mulia itu | + | Lebih-lebih lagi, para yang [[maha]] mulia itu |
Mengetahui bahwa seluruh alam-alam | Mengetahui bahwa seluruh alam-alam | ||
Alam para dewa, manusia dan mahluk-mahluk lainnya | Alam para dewa, manusia dan mahluk-mahluk lainnya | ||
Line 376: | Line 377: | ||
Membantu membentangkan prinsip yang pertama itu | Membantu membentangkan prinsip yang pertama itu | ||
Jika ada mahluk-mahluk hidup | Jika ada mahluk-mahluk hidup | ||
− | Yang telah bertemu dengan para Buddha yang terdahulu; | + | Yang telah bertemu dengan para [[Buddha]] yang terdahulu; |
Seandainya, setelah mendengar Hukum Kesunyataan itu, | Seandainya, setelah mendengar Hukum Kesunyataan itu, | ||
− | Mereka sudah memberikan dana | + | Mereka sudah memberikan [[dana]] |
Jika mereka menjaga titah-titah dan memeliharanya | Jika mereka menjaga titah-titah dan memeliharanya | ||
Bersifat penuh semangat, meditasi dan bijakana; | Bersifat penuh semangat, meditasi dan bijakana; | ||
Line 385: | Line 386: | ||
Semuanya telah mencapai jalan KeBuddhaan | Semuanya telah mencapai jalan KeBuddhaan | ||
− | Setelah kemokshaan para Buddha | + | Setelah kemokshaan para [[Buddha]] |
Orang-orang yang berjiwa asih dan lembut | Orang-orang yang berjiwa asih dan lembut | ||
Umat yang telah menegakkan kebenaran | Umat yang telah menegakkan kebenaran | ||
Semuanya telah memperoleh jalan KeBuddhaan | Semuanya telah memperoleh jalan KeBuddhaan | ||
− | Setelah kemokshaan para Buddha, | + | Setelah kemokshaan para [[Buddha]], |
Mereka yang memuliakan peninggalan-peninggalannya | Mereka yang memuliakan peninggalan-peninggalannya | ||
− | Dan mendirikan berkoti macam stupa | + | Dan mendirikan berkoti macam [[stupa]] |
Dengan emas, perak dan kristal | Dengan emas, perak dan kristal | ||
Dengan batu bulan dan lapiz lazuli | Dengan batu bulan dan lapiz lazuli | ||
− | Dengan indahnya menghiasi setiap stupa; | + | Dengan indahnya menghiasi setiap [[stupa]]; |
Mereka yang membangun candi-candi batu | Mereka yang membangun candi-candi batu | ||
Kayu cendana dan kayu gaharu | Kayu cendana dan kayu gaharu | ||
Line 401: | Line 402: | ||
Dari bata, genteng dan tanah liat | Dari bata, genteng dan tanah liat | ||
Ataupun mereka yang didalam hutan belantara | Ataupun mereka yang didalam hutan belantara | ||
− | Mengonggok tanah untuk candi para Buddha | + | Mengonggok tanah untuk candi para [[Buddha]] |
Bahkan kanak-kanak dalam permainannya | Bahkan kanak-kanak dalam permainannya | ||
− | Yang mengumpulkan pasir untuk membuat sebuah stupa Buddha | + | Yang mengumpulkan pasir untuk membuat sebuah [[stupa]] [[Buddha]] |
Mereka ini telah mencapai Jalan KeBuddhaan | Mereka ini telah mencapai Jalan KeBuddhaan | ||
− | Jika para manusia, demi para Buddha | + | Jika para manusia, demi para [[Buddha]] |
Telah mengembangkan cita-citanya | Telah mengembangkan cita-citanya | ||
Yang terhiasi dengan tanda-tanda khusus, | Yang terhiasi dengan tanda-tanda khusus, | ||
Line 415: | Line 416: | ||
Dengan kayu besi dan tanah liat | Dengan kayu besi dan tanah liat | ||
Ataupun dengan olesann pernis, | Ataupun dengan olesann pernis, | ||
− | Telah menghiasi dan membuat gambaran dari para Buddha | + | Telah menghiasi dan membuat gambaran dari para [[Buddha]] |
Mereka ini telah mencapai jalan keBuddhaan | Mereka ini telah mencapai jalan keBuddhaan | ||
− | Mereka yang telah menghiasi gambaran-gambaran tentang para Buddha | + | Mereka yang telah menghiasi gambaran-gambaran tentang para [[Buddha]] |
Dengan ratusan tanda hiasan kemuliaan | Dengan ratusan tanda hiasan kemuliaan | ||
Baik dilakukan sendiri maupun menyuruh orang lain | Baik dilakukan sendiri maupun menyuruh orang lain | ||
Line 426: | Line 427: | ||
Yang baik dengan rerumputan, kayu maupun pena | Yang baik dengan rerumputan, kayu maupun pena | ||
Ataupun dengan kuku jari | Ataupun dengan kuku jari | ||
− | Telah menggabar lukisan Buddha | + | Telah menggabar lukisan [[Buddha]] |
Orang-orang ini semua | Orang-orang ini semua | ||
Sedikit demi sedikit mengumpulkan pahala | Sedikit demi sedikit mengumpulkan pahala | ||
Line 435: | Line 436: | ||
Untuk menyelamatkan umat yang tak terhitung jumlahnya | Untuk menyelamatkan umat yang tak terhitung jumlahnya | ||
Jika seseorang, memuliakan dengan hati sujud | Jika seseorang, memuliakan dengan hati sujud | ||
− | Gambar-gambar lukisan Buddha indah, stupa-stupa dan candi | + | Gambar-gambar lukisan [[Buddha]] indah, stupa-stupa dan candi |
Dengan bebungaan, dedupaan, bendera dan payung | Dengan bebungaan, dedupaan, bendera dan payung | ||
Atau menyuruh orang lain untuk memainkan musik | Atau menyuruh orang lain untuk memainkan musik | ||
Line 444: | Line 445: | ||
Semuanya dimainkan sebagai penghormatan | Semuanya dimainkan sebagai penghormatan | ||
Atau dengan hati yang penuh kegembiraan | Atau dengan hati yang penuh kegembiraan | ||
− | Dengan bernyanyi, telah memuji jasa-jasa para Buddha | + | Dengan bernyanyi, telah memuji jasa-jasa para [[Buddha]] |
Meskipun dengan suara yang pelan, | Meskipun dengan suara yang pelan, | ||
Merekapun juga telah mencapai Jalan Kebuddhaan | Merekapun juga telah mencapai Jalan Kebuddhaan | ||
Line 450: | Line 451: | ||
Bahkan seseorang yang dengan pikiran yang kacau | Bahkan seseorang yang dengan pikiran yang kacau | ||
Hanya dengan sekuntum bunga | Hanya dengan sekuntum bunga | ||
− | Telah memuliakan lukisan Sang Buddha itu | + | Telah memuliakan lukisan [[Sang]] [[Buddha]] itu |
− | Sedikit demi sedikit ia akan melihat para Buddha | + | Sedikit demi sedikit ia akan melihat para [[Buddha]] |
− | Ataupun mereka yang telah mempersembahkan puja dan puji | + | Ataupun mereka yang telah mempersembahkan [[puja]] dan puji |
Seandainya hanya dengan merangkapkan tangannya saja | Seandainya hanya dengan merangkapkan tangannya saja | ||
Ataupun bahkan mengangkat satu tangannya | Ataupun bahkan mengangkat satu tangannya | ||
Ataupun dengan sedikit menundukkan kepala | Ataupun dengan sedikit menundukkan kepala | ||
Dengan itu ia memuliakan lukisan itu | Dengan itu ia memuliakan lukisan itu | ||
− | Lambat laun ia melihat para Buddha | + | Lambat laun ia melihat para [[Buddha]] |
Mencapai Jalan Agung | Mencapai Jalan Agung | ||
Menyelamatkan para umat yang begitu besarnya | Menyelamatkan para umat yang begitu besarnya | ||
− | Dan memasuki Nirvana yang tak berwujud | + | Dan memasuki [[Nirvana]] yang tak berwujud |
− | Seperti halnya jika kayu bakar habis maka matilah sang api | + | Seperti halnya jika kayu bakar habis maka matilah [[sang]] api |
Jika terdapat seseorang dengan pikiran kalut | Jika terdapat seseorang dengan pikiran kalut | ||
− | Memasuki stupa ataupun candi | + | Memasuki [[stupa]] ataupun candi |
− | Dan menangis meskipun hanya mengucapkan "Namah Buddha" | + | Dan menangis meskipun hanya mengucapkan "Namah [[Buddha]]" |
Ia telah mencapai Jalan Kebuddhaan | Ia telah mencapai Jalan Kebuddhaan | ||
− | Jika terdapat seseorang, dari para Buddha yang telah silam, | + | Jika terdapat seseorang, dari para [[Buddha]] yang telah silam, |
− | Baik masih hidup maupun sudah moksha | + | Baik masih hidup maupun sudah [[moksha]] |
Telah mendengar Hukum ini | Telah mendengar Hukum ini | ||
Mereka semua telah mencapai Jalan Kebuddhaan | Mereka semua telah mencapai Jalan Kebuddhaan | ||
− | Semua para Buddha yang akan datang | + | Semua para [[Buddha]] yang akan datang |
Yang berjumlah tak terbatas | Yang berjumlah tak terbatas | ||
Seluruh Tathagata-tathagata ini | Seluruh Tathagata-tathagata ini | ||
Juga mengkhotbahkan hukum dengan cara-cara yang bijak | Juga mengkhotbahkan hukum dengan cara-cara yang bijak | ||
Menyelamatkan semua mahluk hidup | Menyelamatkan semua mahluk hidup | ||
− | Agar memasuki kebijaksanaan Buddha yang tiada cela | + | Agar memasuki kebijaksanaan [[Buddha]] yang tiada cela |
Dari mereka yang mendengar Hukum Kesunyataan | Dari mereka yang mendengar Hukum Kesunyataan | ||
− | Tidak ada seorangpun yang gagal menjadi seorang Buddha | + | Tidak ada seorangpun yang gagal menjadi seorang [[Buddha]] |
− | Inilah prasetya asli dari para Buddha; | + | Inilah prasetya asli dari para [[Buddha]]; |
− | Dengan jalan Buddha yang aku tempuh, | + | Dengan jalan [[Buddha]] yang aku tempuh, |
Aku ingin membuat semua mahluk di alam semesta | Aku ingin membuat semua mahluk di alam semesta | ||
Untuk mencapai jalan yang sama berbarengan denganKu | Untuk mencapai jalan yang sama berbarengan denganKu | ||
− | Meskipun para Buddha dimasa-masa yang akan datang | + | Meskipun para [[Buddha]] dimasa-masa yang akan datang |
Memaklumkan ratusan, ribuan, berkoti-koti | Memaklumkan ratusan, ribuan, berkoti-koti | ||
Rentetan doktrin yang tak terhitung jumlahnya | Rentetan doktrin yang tak terhitung jumlahnya | ||
Pada nyatanya hanya terdapat Satu Kendaraan, | Pada nyatanya hanya terdapat Satu Kendaraan, | ||
− | Para Buddha yang maha agung | + | Para [[Buddha]] yang [[maha]] agung |
Mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun yang memiliki perwujudan yang bebas | Mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun yang memiliki perwujudan yang bebas | ||
Line 502: | Line 503: | ||
Pada siapa para dewa dan manusia memuliakan | Pada siapa para dewa dan manusia memuliakan | ||
− | Para Buddha sekarang yang berada di alam semesta | + | Para [[Buddha]] sekarang yang berada di alam semesta |
Yang jumlahnya seperti pasir-pasir sungai Gangga | Yang jumlahnya seperti pasir-pasir sungai Gangga | ||
Dan yang muncul di dunia | Dan yang muncul di dunia | ||
Untuk menjadi relief segala mahluk hidup | Untuk menjadi relief segala mahluk hidup | ||
Merekapun memaklumkan hukum seperti ini | Merekapun memaklumkan hukum seperti ini | ||
− | Karena mengetahui keagungan Nirvana | + | Karena mengetahui keagungan [[Nirvana]] |
Meskipun, karena kekuatan-kekuatan mereka yang bijak | Meskipun, karena kekuatan-kekuatan mereka yang bijak | ||
Mereka melakukan berbagai macam cara | Mereka melakukan berbagai macam cara | ||
− | Sesungguhnya cara-cara itu hanyalah Satu Kendaraan Buddha | + | Sesungguhnya cara-cara itu hanyalah Satu Kendaraan [[Buddha]] |
Karena mengetahui tingkah semua umat | Karena mengetahui tingkah semua umat | ||
Line 530: | Line 531: | ||
Yang membuat semua mahluk memperoleh kebahagiaan | Yang membuat semua mahluk memperoleh kebahagiaan | ||
− | Ketahuilah, wahai Sariputra ! | + | Ketahuilah, wahai [[Sariputra]] ! |
− | Aku karena mengamati dengan mata Buddha | + | Aku karena mengamati dengan mata [[Buddha]] |
Mengetahui para umat yang berada didalam 6 bentuk perwujudan | Mengetahui para umat yang berada didalam 6 bentuk perwujudan | ||
Sengsara serta tanpa kebahagian dan kebijaksanaan | Sengsara serta tanpa kebahagian dan kebijaksanaan | ||
Line 540: | Line 541: | ||
Tercekik oleh keserakahan dan kebirahian | Tercekik oleh keserakahan dan kebirahian | ||
Terbutakan dan tiada mampu melihat apapun jua; | Terbutakan dan tiada mampu melihat apapun jua; | ||
− | Mereka tidaklah mencari Sang Buddha, Yang Maha Kuasa | + | Mereka tidaklah mencari [[Sang]] [[Buddha]], Yang [[Maha]] Kuasa |
Serta Hukum untuk mengakhiri kesengsaraan | Serta Hukum untuk mengakhiri kesengsaraan | ||
Sebaliknya dengan dalamnya terjatuh kedalam bidah-bidah | Sebaliknya dengan dalamnya terjatuh kedalam bidah-bidah | ||
Line 547: | Line 548: | ||
Demi seluruh mahluk ini | Demi seluruh mahluk ini | ||
HatiKu merasa sangat kasihan | HatiKu merasa sangat kasihan | ||
− | Pada pertama kali Aku duduk diatas tahta kebijaksanaan | + | Pada pertama [[kali]] Aku duduk diatas tahta kebijaksanaan |
Dengan memandang pohon itu dan berjalan mengitarinya | Dengan memandang pohon itu dan berjalan mengitarinya | ||
− | Selama 3 kali 7 hari | + | Selama 3 [[kali]] 7 hari |
Aku merenungkan masalah-masalah seperti ini | Aku merenungkan masalah-masalah seperti ini | ||
Line 559: | Line 560: | ||
Bagaimana mereka dapat diselamatkan? | Bagaimana mereka dapat diselamatkan? | ||
− | Kemudian semua para raja Kebrahman | + | Kemudian semua para [[raja]] Kebrahman |
− | Dan Sang Sakra dari seluruh para dewa | + | Dan [[Sang]] [[Sakra]] dari seluruh para dewa |
Keempat mahluk kadewaan yang menjaga dunia | Keempat mahluk kadewaan yang menjaga dunia | ||
− | Juga dewa Sang Maharaja Agung | + | Juga dewa [[Sang]] Maharaja Agung |
Dan seluruh mahluk-mahluk surga yang lain | Dan seluruh mahluk-mahluk surga yang lain | ||
Beserta ratusan ribu laksa pengikut | Beserta ratusan ribu laksa pengikut | ||
Line 568: | Line 569: | ||
Dengan memohonKu agar memutar Roda Hukum | Dengan memohonKu agar memutar Roda Hukum | ||
Kemudian Aku merenung dalam diriKu sendiri | Kemudian Aku merenung dalam diriKu sendiri | ||
− | 'Seandainya Aku hanya memuja Kendaraan Buddha | + | 'Seandainya Aku hanya memuja Kendaraan [[Buddha]] |
Semua umat yang jatuh kedalam kesengsaraan | Semua umat yang jatuh kedalam kesengsaraan | ||
Tidak akan mampu mempercayai hokum ini | Tidak akan mampu mempercayai hokum ini | ||
Line 574: | Line 575: | ||
Akan terjatuh kedalam 3 jalan iblis | Akan terjatuh kedalam 3 jalan iblis | ||
Lebih baik Aku tidak mengkhotbahkan hukum itu | Lebih baik Aku tidak mengkhotbahkan hukum itu | ||
− | Tetapi masuk Nirvana saja dengan segera | + | Tetapi masuk [[Nirvana]] saja dengan segera |
Namun ketika Aku ingat akan apa yang telah dilakukan oleh | Namun ketika Aku ingat akan apa yang telah dilakukan oleh | ||
− | Para Buddha yang terdahulu dengan kekuasaan-kekuasaan mereka yang bijak | + | Para [[Buddha]] yang terdahulu dengan kekuasaan-kekuasaan mereka yang bijak |
Aku berpikir : "Jalan yang telah Aku capai | Aku berpikir : "Jalan yang telah Aku capai | ||
Harus Aku khotbahkan sebagai tiga kendaraan." | Harus Aku khotbahkan sebagai tiga kendaraan." | ||
Sementara Aku sedang merenung demikian itu, | Sementara Aku sedang merenung demikian itu, | ||
− | Seluruh para Buddha di alam semesta bermunculan | + | Seluruh para [[Buddha]] di alam semesta bermunculan |
Dan dengan suara yang mulia, mereka menggembirakan Aku | Dan dengan suara yang mulia, mereka menggembirakan Aku | ||
− | "Bagus sekali ! Wahai Sang Sakyamuni ! | + | "Bagus sekali ! Wahai [[Sang]] [[Sakyamuni]] ! |
Pemimpin utama ! | Pemimpin utama ! | ||
Setelah mencapai hukum yang agung ini | Setelah mencapai hukum yang agung ini | ||
− | Engkau telah mengikuti semua para Buddha | + | Engkau telah mengikuti semua para [[Buddha]] |
Dalam mempergunakan kekuatan-kekuatan yang bijaksana | Dalam mempergunakan kekuatan-kekuatan yang bijaksana | ||
− | Kamipun juga telah memperoleh hukum yang maha menakjubkan dan agung ini | + | Kamipun juga telah memperoleh hukum yang [[maha]] menakjubkan dan agung ini |
Tetapi demi beberapa golongan mahluk | Tetapi demi beberapa golongan mahluk | ||
Kami membagi dan mengkhotbahkannya dalam 3 kendaraan | Kami membagi dan mengkhotbahkannya dalam 3 kendaraan | ||
Mereka yang berkebijaksanaan rendah yang menyukai hukum-hukum hina | Mereka yang berkebijaksanaan rendah yang menyukai hukum-hukum hina | ||
− | Tidaklah percaya bahwa mereka dapat menjadi para Buddha | + | Tidaklah percaya bahwa mereka dapat menjadi para [[Buddha]] |
Oleh karenanya, dengan cara-cara yang arif | Oleh karenanya, dengan cara-cara yang arif | ||
Kami membagi dan mengkhotbahkan hasil-hasil yang wajar. | Kami membagi dan mengkhotbahkan hasil-hasil yang wajar. | ||
Line 600: | Line 601: | ||
Hal itu hanyalah untuk ajaran para Bodhisatva saja | Hal itu hanyalah untuk ajaran para Bodhisatva saja | ||
− | Ketahuilah Wahai Sariputra ! | + | Ketahuilah Wahai [[Sariputra]] ! |
Demi mendengar ajaran-ajaran dari para Singa Mulia itu | Demi mendengar ajaran-ajaran dari para Singa Mulia itu | ||
Yang begitu jelas dan ghaib | Yang begitu jelas dan ghaib | ||
− | Aku menghormati mereka, "Namah Para Buddha" | + | Aku menghormati mereka, "Namah Para [[Buddha]]" |
Dan kembali merenungkan begini | Dan kembali merenungkan begini | ||
"Karena telah terjun kedalam dunia yang jahat dan menggelisahkan | "Karena telah terjun kedalam dunia yang jahat dan menggelisahkan | ||
− | aku, sesuai dengan titah para Buddha | + | aku, sesuai dengan titah para [[Buddha]] |
akan melanjutkannya juga dengan patuh." | akan melanjutkannya juga dengan patuh." | ||
Setelah selesai merenungkan hal ini | Setelah selesai merenungkan hal ini | ||
− | Dengan segera Aku pergi ke Varanasi | + | Dengan segera Aku pergi ke [[Varanasi]] |
− | Alam nirvana dari segala perwujudan | + | Alam [[nirvana]] dari segala perwujudan |
Yang tiada dapat diutarakan | Yang tiada dapat diutarakan | ||
Aku, dengan kemampuanKu yang bijaksana | Aku, dengan kemampuanKu yang bijaksana | ||
− | Berkhotbah kepada kelima bhiksu | + | Berkhotbah kepada kelima [[bhiksu]] |
Inilah yang disebut Pemutaran Roda Hukum yang pertama, | Inilah yang disebut Pemutaran Roda Hukum yang pertama, | ||
− | Sesudah mana terdapatlah kabar tentang Nirvana | + | Sesudah [[mana]] terdapatlah kabar tentang [[Nirvana]] |
− | Dan juga tentang nama-nama Arhat yang terpisah | + | Dan juga tentang nama-nama [[Arhat]] yang terpisah |
− | Namo Dharma dan Namo Sangha | + | [[Namo]] [[Dharma]] dan [[Namo]] [[Sangha]] |
Selama berkalpa-kalpa yang panjang | Selama berkalpa-kalpa yang panjang | ||
− | Aku telah memuja dan menunjukkan Hukum Nirvana | + | Aku telah memuja dan menunjukkan Hukum [[Nirvana]] |
Untuk penghentian yang abadi dari kesengsaraan para mahluk | Untuk penghentian yang abadi dari kesengsaraan para mahluk | ||
Oleh karena itu Aku sabdakan dengan tiada henti-hentinya | Oleh karena itu Aku sabdakan dengan tiada henti-hentinya | ||
− | Ketahuilah Wahai Sariputra ! | + | Ketahuilah Wahai [[Sariputra]] ! |
− | Ketika Aku melihat para putera Buddha | + | Ketika Aku melihat para putera [[Buddha]] |
Yang bertekad untuk mencari jalan kebuddhaan | Yang bertekad untuk mencari jalan kebuddhaan | ||
Selama ribuan dan laksaan koti yang tanpa hitungan | Selama ribuan dan laksaan koti yang tanpa hitungan | ||
Semuanya dengan hati takzim | Semuanya dengan hati takzim | ||
− | Mendekati Sang Buddha | + | Mendekati [[Sang]] [[Buddha]] |
− | Mereka telah mendengar dari para Buddha | + | Mereka telah mendengar dari para [[Buddha]] |
Hukum yang telah mereka terangkan dengan sempurna | Hukum yang telah mereka terangkan dengan sempurna | ||
Kemudian Aku menyadari pikiran ini | Kemudian Aku menyadari pikiran ini | ||
− | "Alasan mengapa Sang Tathagata muncul ialah | + | "Alasan mengapa [[Sang]] [[Tathagata]] muncul ialah |
− | Untuk mengkhotbahkan Kebijaksanaan Sang Buddha, | + | Untuk mengkhotbahkan Kebijaksanaan [[Sang]] [[Buddha]], |
Sekaranglah saatnya." | Sekaranglah saatnya." | ||
− | Ketahuilah Wahai Sariputra ! | + | Ketahuilah Wahai [[Sariputra]] ! |
Orang-orang yang bodoh yang tolol | Orang-orang yang bodoh yang tolol | ||
Orang-orang yang terikat pada keduniawian dan kesombongan | Orang-orang yang terikat pada keduniawian dan kesombongan | ||
Line 651: | Line 652: | ||
Kalian para Bodhisatva yang mendengar Hukum ini | Kalian para Bodhisatva yang mendengar Hukum ini | ||
Semuanya telah tersingkirkan dari jarring-jaring keraguan | Semuanya telah tersingkirkan dari jarring-jaring keraguan | ||
− | Kalian para Arhat yang berjumlah 1200 | + | Kalian para [[Arhat]] yang berjumlah 1200 |
− | Semuanya akan menjadi para Buddha | + | Semuanya akan menjadi para [[Buddha]] |
− | Dengan cara yang sama bahwa para Buddha yang silam, | + | Dengan cara yang sama bahwa para [[Buddha]] yang silam, |
Sekarang dan yang mendatang, mengkhotbahkan Hukum | Sekarang dan yang mendatang, mengkhotbahkan Hukum | ||
Begitu juga Aku sekarang | Begitu juga Aku sekarang | ||
Mengkhotbahkan Hukum yang tidak dapat dibagi-bagi | Mengkhotbahkan Hukum yang tidak dapat dibagi-bagi | ||
− | Munculnya para Buddha di dunia | + | Munculnya para [[Buddha]] di dunia |
Adalah berjauhan dan jarang terjadi | Adalah berjauhan dan jarang terjadi | ||
Ketika mereka benar-benar turun di dunia pun | Ketika mereka benar-benar turun di dunia pun | ||
Line 675: | Line 676: | ||
Serta mengucapkannya meskipun hanya sepatah kata saja, | Serta mengucapkannya meskipun hanya sepatah kata saja, | ||
Dia yang telah memuliakan | Dia yang telah memuliakan | ||
− | Semua para Buddha di dalam ketiga dunia | + | Semua para [[Buddha]] di dalam ketiga dunia |
Orang seperti ini sangatlah jarang | Orang seperti ini sangatlah jarang | ||
Lebih jarang daripada bunga Udumbara | Lebih jarang daripada bunga Udumbara | ||
Bebaskanlah dirimu dari kebimbangan | Bebaskanlah dirimu dari kebimbangan | ||
− | Akulah Raja Hukum Kesunyataan | + | Akulah [[Raja]] Hukum Kesunyataan |
Dan menyatakan pada seluruh persidangan | Dan menyatakan pada seluruh persidangan | ||
Aku, hanya dengan Satu Kendaraan Agung | Aku, hanya dengan Satu Kendaraan Agung | ||
Mengajar para Bodhisatva, dan tidak memiliki seorang pengikut Sravakapun | Mengajar para Bodhisatva, dan tidak memiliki seorang pengikut Sravakapun | ||
− | Ketahuilah kalian semua, Wahai Sariputra ! | + | Ketahuilah kalian semua, Wahai [[Sariputra]] ! |
− | Para Sravaka dan bodhisattva | + | Para [[Sravaka]] dan [[bodhisattva]] |
Bahwa Hukum yang menakjubkan ini | Bahwa Hukum yang menakjubkan ini | ||
− | Adalah misteri seluruh Buddha | + | Adalah misteri seluruh [[Buddha]] |
Karena dunia yang jahat dari kelima kebobrokan | Karena dunia yang jahat dari kelima kebobrokan | ||
Hanya menyukai ikatan-ikatan keduniawian | Hanya menyukai ikatan-ikatan keduniawian | ||
Line 695: | Line 696: | ||
Generasi-generasi jahat yang mendatang | Generasi-generasi jahat yang mendatang | ||
Yang mendengar Kendaraan Tunggal | Yang mendengar Kendaraan Tunggal | ||
− | Yang dikhotbahkan oleh Sang Buddha | + | Yang dikhotbahkan oleh [[Sang]] [[Buddha]] |
Didalam khayalan dan ketidakpercayaan mereka | Didalam khayalan dan ketidakpercayaan mereka | ||
Akan melanggar Hukum itu dan terjatuh kedalam jalan-jalan jahat | Akan melanggar Hukum itu dan terjatuh kedalam jalan-jalan jahat | ||
Line 704: | Line 705: | ||
Kupuji dengan panjang lebar akan Jalan Kendaraan Tunggal | Kupuji dengan panjang lebar akan Jalan Kendaraan Tunggal | ||
− | Ketahuilah Wahai Sariputra! | + | Ketahuilah Wahai [[Sariputra]]! |
− | Hukum dari para Buddha adalah demikian | + | Hukum dari para [[Buddha]] adalah demikian |
Dengan laksaan koti dari cara-cara yang bijaksana | Dengan laksaan koti dari cara-cara yang bijaksana | ||
Mereka memaklumkan hukum ketika ada kesempatan | Mereka memaklumkan hukum ketika ada kesempatan | ||
Line 713: | Line 714: | ||
Tetapi Engkau telah mengetahui | Tetapi Engkau telah mengetahui | ||
Jalan-jalan bijaksana yang sangat berguna dari | Jalan-jalan bijaksana yang sangat berguna dari | ||
− | Para Buddha, pemimpin-pemimpin dunia, | + | Para [[Buddha]], pemimpin-pemimpin dunia, |
Tidak memiliki keragu-raguan yang lebih lanjut lagi | Tidak memiliki keragu-raguan yang lebih lanjut lagi | ||
Bergembiralah senangkanlah hatimu | Bergembiralah senangkanlah hatimu | ||
− | Karena mengetahui bahwa Engkau akan menjadi para Buddha | + | Karena mengetahui bahwa Engkau akan menjadi para [[Buddha]] |
</poem> | </poem> | ||
+ | |||
+ | ==Read Further== | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB I PURWAKA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB II UPAYA KAUSALYA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB III PERUMPAMAAN]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB IV SASARAN YANG TEPAT]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB V PERBANDINGAN DENGAN TANAMAN]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB VI RAMALAN TENTANG YANG AKAN TERJADI]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB VII RASA TAAT DAN BHAKTI DI JAMAN DAHULU]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB VIII RAMALAN TENTANG 500 ORANG BHIKSU]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB IX RAMALAN TENTANG ANANDA, RAHULA DAN 2000 BHIKKU]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB X DHARMA DUTA ( PENGKHOTBAH)]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XI MUNCULNYA SEBUAH STUPA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XII DEVADATTA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XIII PENEGAKAN]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XIV HIDUP TENANG]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XV MUNCULNYA BODHISATVA DARI BUMI]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XVI PANJANG UMUR TATHAGATA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XVII KESUCIAN]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XVIII PAHALA BAGI PARA PENGANUT HUKUM SUTRA BUNGA TERATAI]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XIX PAHALA BAGI PENGKHOTBAH HUKUM SUTRA BUNGA TERATAI]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XX BODHISATVA SADAPARIBHUTA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXI KEKUATAN GHAIB SANG TATHAGATA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXII AKHIR PASAMUAN]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXIII BODHISATVA BAISAJARAGA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXIV BODHISATVA GADGASVARA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXV BODHISATVA MAHASATVA AVALOKITESVARA]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXVI MANTRAM DHARANI]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXVII KISAH RAJA CAHAYA GEMILANG]] | ||
+ | * [[Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXVIII NASEHAT SANG BODHISATVA SAMANTABADRA]] | ||
{{R}} | {{R}} | ||
[http://www.fodian.net/world/Indonesian/Bab-II.htm fodian.net] | [http://www.fodian.net/world/Indonesian/Bab-II.htm fodian.net] | ||
[[Category:Saddharma Pundarika Sutra (Pali)]] | [[Category:Saddharma Pundarika Sutra (Pali)]] | ||
+ | {{DEFAULTSORT:Saddharma Pundarika Sutra B}} |
Latest revision as of 16:00, 26 August 2013
Pada saat itu Sang Buddha menyapa Sang Sariputra, setelah Beliau bangkit dari perenunganNya dengan tenang dan damai: "Kebijaksanaan para Buddha sangat dalam dan tak terbatas. Latihan kebijaksanaan mereka sungguh sulit untuk dimengerti dan ditembusi sehingga para sravaka dan pratyekabuddha tidak mampu memahaminya. Karena betapapun juga para Buddha itu telah bersahabat dengan ratusan ribu koti yang tak terhitung dari para Buddha yang telah dengan sempurna melaksanakan Hukum Agung dari para Buddha, dan yang dengan berani serta penuh semangat telah bergerak maju yang membuat kemashuran mereka menggema keseluruh semesta alam. Mereka telah menyempurnakan Hukum Agung yang belum pernah ada serta mengkhotbahkannya setiap mendapat kesempatan, yang artinya sangat sulit untuk dimengerti.
Wahai Sariputra ! semenjak Aku menjadi Buddha, telah Aku bentangkan dan ajarkan secara panjang lebar dengan berbagai cara dan perumpamaan yang tak terhitung lagi jumlahnya dan telah Aku bimbing para umat agar mereka terlepas dari segala belenggu. Betapapun juga, keluhuran dan kebijaksanaan paramita dari Sang Tathagata semuanya tiada cela.
Wahai Sariputra ! Kebijaksanaan Sang Tathagata sungguh luas dan agung, begitu dalam dan diluar jangkauan daya pikiran, jiwanya tiada bertepi, ajaranNya tiada terhalangi, kekuasaanNya, keberanianNya, meditasiNya, penyelamatanNya, dan perenunganNya, semuanya telah membuat Beliau mampu memasuki alam yang tiada terbatas serta menyempurnakan segala Hukum Kesunyataan.
Wahai Sariputra ! Sang Tathagata mampu membedakan segala sesuatu, mengkhotbahkan semua hukum kesunyataan dengan sempurna, mampu mempergunakan kata-kata yang lembut serta mampu membangkitkan kegembiraan didalam hati setiap umat. Wahai Sariputra ! pada hakekatnya, Sang Buddha telah menyempurnakan semua Hukum Kesunyataan yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya yang begitu dalam dan tak terbatas. Cukuplah wahai Sariputra !, tiada gunanya Aku berkata lebih jauh lagi, karena Hukum Kesunyataan yang telah disempurnakan oleh Sang Buddha adalah Hukum Utama yang belum pernah ada, dan sulit untuk dipahami. Hanya seorang Buddha dengan seorang Buddha saja yang mampu menyelami kenyataan dari segala perwujudan; yaitu segala perwujudan yang memiliki bentuk sedemikian rupa, memiliki sifat sedemikian rupa, memiliki pengejawantahan sedemikian rupa, memiliki sebab utama dan sebab sekunder yang sedemikian rupa serta memiliki dasar keseluruhan yang lengkap sedemikian rupa."
Pada saat itu Sang Buddha yang berhasrat untuk memaklumkan ajaran ini sekali lagi, bersabdalah Beliau dengan syair :
"Betapa banyaknya pahlawan-pahlawan dunia
Yang mengabdi kepada para dewa dan manusia di alam ini
Sesungguhnya semua mahluk hidup,
Tiada seorangpun mampu mengetahui
Kekuatan dan keberanian Sang Buddha
Penyelamatan dan perenungan, Sang Buddha
Meskipun para Bodhisatva yang baru saja berprasetya
Yang telah memuliakan para Buddha yang tak terhitung
Yang telah menyelami segala makna dan hakekat
Yang mampu mengkhotbahkan Hukum dengan sempurna
Melimpah seperti padi dan jerami, bambu dan ilalang,
Memenuhi segala penjuru dunia dan semesta ini
Seandainya, dengan kebijaksanaan gaib yang berpadu dalam pikiran,
Selama berkalpa-kalpa yang jumlahnya seperti pasir sungai Gangga
Mereka semua bersama-sama merenungkan,
Merekapun tidak mampu memahami kebijaksanaan Sang Buddha
Meskipun para Bodhisatva yang telah mencapai kesempurnaan,
Yang banyaknya seperti pasir-pasir sungai Gangga
Dengan pikiran bersatu mereka menyelami bersama,
Namun mereka tidak akan mampu mengerti
Aku bersabda lagi kepada Sariputra;
"Hukum yang gaib dan tiada cela, dalam dan pelik
telah Aku peroleh seluruhnya.
Hanya Aku yang mengetahui kesunyataan-kesunyataan ini,
Begitupun para Buddha di alam semesta ini
Ketahuilah wahai Sariputra !
Ajaran-ajaran dari para Buddha tidaklah berbeda
Didalam hukum-hukum yang telah dikhotbahkan Sang Buddha
Engkau harus menaruh iman kepercayaan yang dalam
Karena sejauh itu setelah ajaran pertama dari Sang Buddha
Beliau harus mengumandangkan kebenaran yang sempurna."
Aku menyapa seluruh para sravaka
Dan para pencari kendaraan kepratyekabuddhaan,
Mereka yang telah Aku selamatkan dari belenggu-belenggu kesengsaraan
Dan yang telah mencapai Nirvana;
"Sang Buddha senantiasa menggunakan kekuatan-kekuatan kebijaksanaannya,
Beliau menunjukkan Jalan Agung dengan ajaran tiga vahana,
Semua umat yang mempunyai berbagai ikatan,
Beliau bimbing agar mencapai kebebasan."
Didalam persidangan agung itu terdapat para Sravaka dan para Arahat yang telah mencapai kesempurnaan, yaitu Sang Ajnata Kaundinya beserta yang lain-lainnya, yaitu Sang Ajnata Kaundinya beserta yang lain-lainnya yang berjumlah 1200 orang, para bhiksu, bhiksuni, upasaka, upasika yang telah berprasetya untuk menjadi Sravaka dan Pratekyabuddha, yang mereka semua ini berpikir demikian : "Mengapa sekarang ini Sang Buddha benar-benar memuji jalan yang bijaksana itu dengan begitu tulusnya dn mengutarakan kata-kata ini ; "Hukum yang telah diperoleh Sang Buddha sangat begitu dalamnya dan sulit untuk dimengerti. Apapun yang Beliau khotbahkan itu mempunyai makna yang sukar ditembus sehingga para Sravaka dn Pratekyabuddha tidak mampu untuk memahaminya." Namun demikian Sang Buddha telah menyatakan bahwa hanya ada satu pembebesan yang tunggal dn kamipun setelah memperoleh Hukum ini dapat mencapai Nirvana. Tetapi kami sekarang tidak mengerti kearah mana prinsip ini menuju."
Pada saat itu Sang Sariputra yang menyadari akan adanya keraguan di dalam hati keempat kelompok dan menyadari akan dirinya sendiri yang tidak memahami maksud itu, maka berkatalah Beliau kepada Sang Buddha ; " Yang Maha Agung ! Apakah kiranya yang menjadi sebab serta alasan mengapa Hukum Kesunyataan yang begitu dalam dan pelik dari para Buddha yang dipuja dengan tulus sulit dipahami ? Dari dahulu hamba belum pernah mendengar khotbah semacam itu dari Sang Buddha. Pada saat ini keempat kelompok semuanya berada didalam keraguan hati, oleh karenanya berkenanlah kiranya Yang Maha Agung menjelaskan hal ini; mengapa Yang Maha Agung memuji dengan sedemikian tulus terhadap Hukum yang sangat begitu dalam serta pelik yang sulit untuk dimengerti ini?"
Kemudian Sang Sariputra yang ingin mengulangi maksud ini sekali lagi, berkatalah Beliau dengan syair:
"Duhai Mentari Kebijaksanaan ! Yang Maha Agung !
Sejauh ini Engkau telah mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan ini,
Dan telah menyatakan bahwa Engkau telah mencapai
Kekuatan, keberanian dan perenungan,
Meditasi, kebebasan serta hukum-hukum
Yang sulit dimengerti oleh orang lain
Tentang hukum yang diperoleh pad Tahta Kebijaksanaan,
Tiada seorang pun yang mengajukan pertanyaan
Tanpa kami memohon Engkau sendiri telah bersabda
Dengan memuji jalan yang telah Engkau tempuh,
Bahwa KebijaksanaanMu yang sangat pelik
Yang telah diperoleh para Buddha, para Arahat,
Dan mereka yang sedang mencari Nirvana
Saat ini telah terjatuh kedalam jaring kebimbangan
Mengapa Sang Buddha bersabda demikian itu ?
Para pencahari kepratyekabuddhaan
Para bhiksu dan bhiksuni
Para dewa, naga dan para roh
Para ghandrava dan para umat yang lain,
Saling mengulas dalam kebinggungan
Mengharapkan penjelasan Yang Maha Agung
Apakah kiranya maknanya hal ini ?
Kami berharap agar Sang Buddha menjelaskannya
Didalam persidangan para sravaka ini
Sang Buddha bersabda Akulah ketua dari para pengikut,
Tetapi sekarang Aku berada didalam kebijaksanaanKu sendiri
Berada didalam keraguan dan tiada mampu memahami
Apakah ini merupakan Hukum yang terakhir
Ataukah merupakan Jalan yang menuju kesana
Para putra yang terlahir dari mulut Sang Buddha
Dengan tangan terkatub menanti dengan penuh harap
Sudilah Sang Buddha mengumandangkan suara ghaib
Serta memaklumkan kesunyataan itu sekarang juga
Para dewa, naga, roh dan yang lainnya
Yang banyaknya seperti pasir sungai Gangga
Para Bodhisatva yang telah berketepatan
Untuk menjadi para Buddha
Sejumlah delapan ribu orang
Juga dari ribuan koti negeri
Para raja pemutar roda suci yang berada disini
Dengan tangan terkatub dan hati yang takzim
Berkeinginan untuk mendengar Jalan Sempurna."
Pada saat itu Sang Buddha bersabda kepada Sang Sariputra : "Cukuplah, cukuplah, tiada gunanya berkata-kata lebih jauh lagi. Jika Aku membentangkan hal ini, maka seluruh dunia para dewa dan manusia semuanya akan terkejut dan bingung."
Sang Sariputra berkata lagi pada Sang Buddha : "Yang Maha Agung ! Berkenanlah untuk membentangkannya ! Sudilah untuk memaparkannya ! karena betapapun juga didalam persidangan agung ini telah hadir ratusan ribu laksa koti asamkhyeya umat yang telah bertemu dengan para Buddha yang berindera tajam dan berkebijaksanaan luhur. Jika saja mereka mendengar akan ajaran Sang Buddha, maka mereka akan mampu mempercayainya dengan takzim."
Kemudian Sang Sariputra mengutarakan lagi maksud ini, berkatalah Beliau dengan syair :
"Duhai, Raja Hukum Kesunyataan, Yang Maha Agung !
sudilah kiranya menerangkan tanpa ragu-ragu !
didalam persidangan agung ini
dimana hadir para umat tak terhitung jumlahnya
yang dapat menyakininya dengan penuh iman."
Sang Buddha bersabda lagi dengan syair :
"Cukuplah sudah, tiada gunanya berkata lagi,
HukumKu sangat dalam dan sulit diselami;
Mereka yang tinggi hati, ketika mendengarnya
Tidak akan mempercayainya dengan sungguh hati."
Kemudian Sang Sariputra berkata sekali lagi kepada Sang Buddha : "Yang Maha Agung ! Berkenanlah untuk membentangkannya ! Sudilah untuk memaparkannya ! Didalam persidangan sekarang ini telah hadir orang-orang yang setingkat dengan hamba sejumlah ratusan ribu laksa koti yang didalam kehidupannya yang silam mereka telah mengikuti Sang Buddha serta telah dibina olehNya. Orang-orang seperti ini sudah tentu dapat mempercayainya dengan sesungguh hati dan sepanjang malam mereka akan dapat beristirahat dengan tenang dan dalam banyak hal mereka akan merasa mendapatkan karunia yang besar."
Kemudian Sang Sariputra yang inging mengutarakan lagi maksud ini; berkatalah Beliau dengan syair :
"Yang Maha Agung dan Yang Maha Mulia !
berkenanlah kiranya membentangkan Hukum Kesunyataan ini !
Hamba adalah putera tertua Sang Buddha
Didalam persidangan ini telah hadir
Para umat yang tak terhitung jumlahnya
Yang mampu menyakini Hukum ini dengan sepenuh hati
Didalam kehidupan Sang Buddha yang silam,
Beliau telah mengajar mahluk-mahluk ini
Semuanya dengan sepenuh hati mengatupkan tangannya,
Ingin mendengar sabda Sang Buddha
Kami seluruhnya berjumlah 1200 orang
Serta lain-lainnya yang bertetap hati untuk menjadi para Buddha
Semoga, demi para umat ini
Berkenan untuk menjelaskannya secara berbeda-beda
Jika mereka semua mendengar Hukum ini
Mereka akan sangat bergembira."
Pada saat itu Sang Buddha menyapa Sang Sariputra: "Karena Engkau dengan tulus hati telah tiga kali menggulangi permohonanmu, maka bagaimana mungkin Aku dapat menolak untuk mengatakannya. Sekarang dengarkanlah dengan sepenuh hati, renungkan dan ingat-ingatlah ! Aku akan membeda-bedakannya dan menjelaskannya untukmu."
Ketika Beliau selesai bersabda demikian, kemudian didalam persidangan itu bangkitlah 5000 bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika dari tempat duduknya dengan segera bersujud kepada Sang Buddha, setelah itu mereka mengundurkan diri. Karena akar kedosaan yang ada didalam diri orang-orang in sangat begitu dalam dan sifat sombongnya sangat besar sehingga mereka berpendapat bahwa mereka telah memperoleh apa yang sebenarnya belum mereka dapatkan dan telah membuktikan apa yang sebenarnya belum mereka buktikan. Karena kedosaan-kedosaan seperti ini maka mereka tidak ingin tetap berada disitu dan Sang Buddha sendiri diam dan tidak menghentikan mereka.
Kemudian Sang Buddha menyapa Sang Sariputra : "Sekarang didalam persidangan ini, Aku bersih dari segala ranting dan daun yang tidak berguna dan tidak memiliki sesuatupun lagi kecuali kebenaran dan kesunyataan yang murni. Merupakan sesuatu hal yang baik. Wahai Sariputra, bahwa orang-orang yang amat tinggi hati itu telah pergi. Sekarang dengarkanlah dengan cermat dan Aku akan membentangkan hal itu kepadamu."
Sang Sariputra berkata : "Begitulah Yang Maha Agung, dan hamba ingin mendengarkannya dengan hati penuh gembira."
Sang Buddha menyapa Sang Sariputra : "Hukum yang mengagumkan seperti ini hanya dikhotbahkan oleh para Buddha Tathagata pada kesempatan yang langka terjadi, seperti halnya Bunga Udumbara yang hanya terlihat sekali saja dalam jangka waktu yang panjang. Wahai Sariputra, dan kalian semua, percayalah padaKu bahwa didalam ajaran Sang Buddha tidak terdapat satupun ajaran yang palsu. Wahai Sariputra, makna dari hukum-hukum yang telah diterangkan oleh para Buddha pada setiap kesempatan itu, sangatlah sulit diselami, karena Aku membentangkan segala hukum kesunyataan dengan cara yang bijaksana yang tak terhitung jumlahnya serta dengan berbagai alasan dan pengutaraan yang penuh peribaratan. Hukum-hukum ini tidak dapat dijangkau dengan daya pikir, pembedaan, dan hanyalah para Buddha saja yang mampu memahaminya. Karena para Buddha yang agung itu hanya muncul di dunia ini karena sebab-sebab yang luar biasa saja. Wahai, Sariputra !, tahukah engkau sebabnya mengapa Aku katakan bahwa para Buddha yang agung itu hanya muncul di dunia ini hanya karena satu alasan yang penting saja ? Hal itu karena para Buddha agung ini berkehendak untuk membuat semua mahluk hidup agar membuka matanya terhadap Pengetahuan Sang Buddha sehingga mereka dapat mencapai Jalan Yang Suci; oleh karena itulah mereka muncul di dunia. Karena mereka ingin untuk menunjukkan para mahluk hidup ini akan pengetahuan Sang Buddha, maka mereka muncul di dunia; karena mereka ingin untuk membuat para mahluk agar memahami pengetahuan Sang Buddha, maka mereka muncul di dunia; karena mereka ingin membuat para mahluk hidup memasuki Jalan Kebijaksanaan Sang Buddha, maka mereka muncul di dunia. Wahai Sariputra, inilah sebabnya mengapa para Buddha itu muncul di dunia ini hanya karena sebab-sebab yang sangat besar saja."
Sang Buddha menyapa Sang Sariputra: "Para Buddha Tathagata itu hanya mengajar para Bodhisatva saja. Apapun yang mereka lakukan senantiasa hanya untuk satu tujuan yaitu untuk mengambil pengetahuan Sang Buddha dan membentangkannya kepada semua umat. Wahai Sariputra ! Sang Tathagata hanya dengan sarana atau vahana Buddha saja mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada seluruh mahluk hidup, jadi tidak terdapat kendaraan lainnya, baik kendaraan kedua maupun yang ketiga.
Hukum-hukum dari semua para Buddha dialam semesta ini juga demikian halnya. Wahai Sariputra! Pada masa yang silam para Buddha itu telah mengkhotbahkan hukum-hukum ini dengan banyak cara dan dengan berbagai alasan serta ungkapan-ungkapan ibarat demi semua mahluk hidup. Seluruh hukum-hukum Kesunyataan ini hanya di peruntukkan bagi Satu Kendaraan Buddha sehingga para mahluk hidup yang telah mendengar Hukum dari para Buddha itu pada akhirnya dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna.
Wahai Sariputra ! Para Buddha yang akan datang yang harus turun ke dunia ini juga akan membentangkan hukum-hukum dengan banyak cara yang bijak yang tak terhitung jumlahnya serta dengan berbagai macam alasan dan ungkapan-ungkapan perumpamaan, demi semua umat. Semua hukum-hukum ini hanya bagi Satu Kendaraan Buddha sehingga para mahluk hidup yang mendengar hukum dari para Buddha itu akan dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna pada akhirnya.
Wahai Sariputra ! Para Buddha yang maha agung yang berjumlah ratusan ribu laksa koti itu saat ini berada di dalam kawasan Buddha di alam semesta, yang mereka itu sedang menyelamatkan dan mengembirakan hati semua umat; para Buddha ini juga membentangkan hukum-hukum demi semua mahluk hidup dengan banyak cara yang bijaksana yang tak terhitung jumlahnya dan dengan berbagai alasan serta ungkapan-ungkapan peribaratan. Semua hukum ini hanya untuk Satu Kendaraan Buddha sehingga semua mahluk hidup yang mendengar Hukum dari para Buddha itu dapat memperoleh pengetahuan yang sempurna pada akhirnya.
Wahai Sariputra ! Para Buddha ini hanya mengajar para Bodhisatva saja karena ingin untuk menunjukkan pada mahluk hidup akan pengetahuan Sang Buddha, karena ingin untuk membuat seluruh mahluk hidup mengetahui tentang pengetahuan Sang Buddha, dan karena ingin untuk membuat semua umat agar memasuki Jalan Pengetahuan Sang Buddha. Wahai Sariputra ! saat ini Akupun juga seperti mereka. Karena mengetahui bahwa semua umat memiliki berbagai ragam keinginan yang melekat dalam-dalam di dalam jiwa mereka, maka sesuai dengan kemampuannya Aku telah membentangkan hukum-hukum dengan berbagai macam alasan, ungkapan-ungkapan, peribaratan dan kekuatan-kekuatan yang bijak. Wahai Sariputra ! Diseluruh alam semesta ini sesungguhnyalah tidak terdapat 2 kendaraan, apalagi yang ketiga.
"Wahai Sariputra ! Para Buddha selalu turun di dalam masa yang jahat dari 5 kehancuran, yaitu kehancuran kalpa, kehancuran karena kesengsaraan, kehancuran semua mahluk hidup, kehancuran pendapat dan kehancuran usia hidup. Dengan demikian, wahai Sariputra ! karena di dalam masa kehancuran kalpayang menggelisahkan itu semua umat menjadi begitu bernoda karena rasa tamak dan iri yang membawa mereka kearah kedewasaan setiap arah kejahatan, maka para Buddha dengan segala kekuatan-kekuatan yang penuh kebijaksanaan dna didalam satu kendaraan Buddha menerangkan dan membeda-bedakan ke-Tiga Kendaraan. Wahai Sariputra ! Jika para pengikutKu yang menyebut dirinya sebagai Arhat ataupun Pratyekabuddha, maka mereka tidak akan mendengar atau mengerti bahwa para Buddha Tathagata hanya mengajar para Bodhisatva saja dan orang-orang ini bukanlah pengikut-pengikut Sang Buddha maupun Arhat ataupun Pratyekabuddha.
"Lagi, Wahai Sariputra ! Jika para bhiksu dan bhiksuni yang menyatakan bahwa mereka telah menjadi Arhat dan berkata," inilah penitisan kami yang terakhir, sebelum mencapai Nirvana," dan kemudian mereka tidak berusaha lagi untuk mencari Penerangan Agung, maka ketahuilah bahwa golongan ini semuanya sangat sombong. Karena betapapun juga tidak ada hal yang seperti itu sebagai seorang bhiksu yang telah benar-benar mencapai kearhatan meskipun ia tidak menyakini hukum ini. Tetapi terdapat perkecualian jika setelah kemokshaan Sang Buddha tidak terdapat seorang Buddha lagi yang hadir. Karena sesudah kemokshaan Sang Buddha nanti, sangatlah begitu sulit untuk mencari seseorang yang dapat menerima, memelihara, membaca dan menghafalkan serta menjelaskan makna dari sutra-sutra semacam ini. Hanya jika mereka bertemu dengan para Buddha yang lain, barulah mereka dapat memperoleh pemecahan masalah di dalam Hukum Kesunyataan yang sama ini
Wahai Sariputra ! dengan sepenuh hati engkau harus menyakini dan meresapi, menerima dan memelihara ajaran Sang Buddha. Tiada satupun ajaran para Buddha Tathagata yang palsu dan tidak terdapat kendaraan lain kecuali Satu Kendaraan Buddha."
Pada saat itu Yang Maha Agung ingin untuk memaklumkan ajaran ini sekali lagi, maka bersabdalah Beliau dengan syair :
"Para bhiksu dan bhiksuni
Yang pikirannya penuh kesombongan,
Para upasaka yang dihinggapi keangkuhan,
Para upasika yang terselimuti rasa ketidak percayaan,
Keempat golongan seperti ini,
Berjumlah 5000 orang,
Yang tidak menyadari kesalahannya
Dan kekeliruan akan titah-titah ajaran
Hanya terpancang pada pendapat-pendapatnya yang salah saja,
Kecerdasan-kecerdasan kecil yang mereka tunjukkan itu,
Merupakan sampah persidangan, yang tak berguna
Karena kebijaksanaan agung dari Sang Buddha terpancar
Mereka malahan mengundurkan diri
Orang-orang yang memiliki rasa kesadaran yang kecil ini,
Tiada mampu menerima Hukum Kesunyataan ini
Sekarang persidangan tidak lagi mempunyai ranting dan daun
Kecuali mereka yang setia dan beriman
Wahai Sariputra ! dengarkanlah dengan cermat
Hukum-hukum yang telah diperoleh para Buddha
Dengan kekuatan-kekuatan agungnya yang bijaksana
Mereka khotbahkan bagi semua umat
Pikiran-pikiran apapun yang ada didalam batin mereka
Segala jalan yang mereka tempuh
Betapapun ragam keinginan mereka
Serta karma-karma mereka yang silam, baik maupun buruk
Sang Buddha mengetahui semuanya dengan sempurna
Dengan berbagai ragam alasan dan perumpamaan
Cara dan kekuatan-kekuatan yang bijak
Beliau membuat mereka semua bergembira
Dengan mengkhotbahkan segala sutra-sutra
Atau gatha atau sesuatu yang terdahulu
Atau kisah kelahiran atau hal-hal yang belum pernah ada
Dan juga mengkhotbahkan dengan alasan-alasan,
Dengan perumpamaan dan gaya
Serta dengan tulisan-tulisan upadesa
Orang-orang bodoh yang menyukai hukum-hukum hina
Yang dengan serakah mendambakan diri pada kebendaan
Yang dibawah asuhan para Buddha yang tak terhitung
Tidak berjalan diatas hukum yang dalam dan ghaib
Yang tertimpa oleh segala jenis kesengsaraan
Karena hal ini Aku mengkhotbahkan tentang Nirvana
Aku telah mengetrapkan cara-cara yang penuh kebijaksanaan
Untuk mempermudah mereka memasuki kebijaksanaan Sang Buddha
Tetapi belum pernah Aku sabdakan," Kalian semua akan mencapai Jalan Kebuddhaan."
Alasan mengapa Aku tidak pernah bersabda demikian itu
Ialah bahwa waktu untuk mengatakannya belumlah tiba
Tetapi sekarang inilah masanya
Dan Aku telah berketepatan untuk mengkhotbahkan Kendaraan Agung
Sembilan bagian HukumKu ini
Dikhotbahkan menurut kemampuan semua umat
Yang semuanya merupakan Pengenalan akan Kendaraan Agung
Oleh karenanya Aku khotbahkan sutra ini
Terdapat para putera Buddha yang berpikiran suci
Yang berwatak lembut dan cerdas,
Dan yang didalam kawasan-kawasan Buddha yang tak terhitung jumlahnya
Telah menempuh Jalan yang agung dan ghaib
Atas nama para putera Buddha ini
Aku berkhotbah tentang Sutra Kendaraan Agung ini
Dan Aku tetapkan bahwa orang-orang seperti ini
Didalam dunia yang mendatang akan mencapai Jalan Kebuddhaan
Atas kepercayaan mereka yang dalam akan Sang Buddha
Dan pemeliharaan titah-titah suci
Mereka ini, ketika mendengar bahwa mereka akan menjadi Para Buddha
Semuanya dihinggapi kegembiraan yang besar
Sang Buddha mengetahui batin dan tindak mereka
Karenanya Beliau mengkhotbahkan Kendaraan Agung kepada mereka
Jika para Sravaka maupun Bodhisatva
Mendengar hukum yang Aku khotbahkan
Meskipun hanya sebait syair saja
Tanpa ragu-ragu lagi mereka semua akan menjadi Buddha
Didalam kawasan Sang Buddha di alam semesta ini
Hanya terdapat Satu Kendaraan Hukum Kesunyataan saja
Tidak ada yang kedua maupun yang ketiga
Kecuali ajaran-ajaran yang bijaksana dari Sang Buddha
Tetapi dengan ungkapan-ungkapan sementara
Beliau telah membimbing semua mahluk hidup
Dengan membentangkan kebijaksanaan Sang Buddha
Pada saat munculnya para Buddha di dunia
Hanya inilah satu-satunya yang benar,
Karena dua yang lain tidaklah benar
Mereka tiada pernah dengan kendaraan kecil
Menyelamatkan semua mahluk hidup
Sang Buddha sendiripun berada didalam kendaraan Agung
Sesuai dengan Hukum yang telah Beliau peroleh
Terhiasi dengan daya meditasi dan kebijaksanaan
Dan dengan itu Beliau menyelamatkan semua umat
Aku, setelah menyatakan Jalan Agung,
Kendaraan Agung Hukum seluruh alam
Seandainya saya bertukar kendaraan kecil
Meskipun hanya seorang manusia
Aku akan terjatuh dalam penyesalan
Sesuatu hal yang tidak boleh terjadi
Jika seseorang berubah kepercayaan
Untuk kemudian percaya pada Sang Buddha
Sang Tathagata tidak akan menipu mereka
Karena Beliau tidak memiliki perasaan serakah dan iri
Dan Beliaupun bebas dari segala akibat hukum
Jadi Sang Buddha dialam semesta
Merupakan manusia yang benar-benar tiada cela
Aku, dengan tanda-tanda yang menghias tubuhku
Dengan sinarnya menerangi dunia
Dan Aku dimuliakan oleh para umat yang tak terhitung jumlahnya
Kepada mereka Aku khotbahkan tentang Rahasia Kesunyataan
Ketahuilah Wahai, Sariputra!
Dahulu kala Aku berprasetya,
Karena ingin membuat seluruh mahluk
Menduduki tingkatan yang sama denganKu tanpa ada pembedaan
Sesuai dengan prasetya yang Aku ucapkan dahulu
Sekarang seluruhnya telah terpenuhi
Untuk merubah semua para umat
Dan membimbingnya memasuki Jalan Kebuddhaan
Bilamanapun juga Aku bertemu dengan setiap umat
Aku ajar mereka dengan jalan KeBuddhaan
Tetapi orang yang bodoh tetap saja bingung
Dan tersesat karena tidak pernah menerima AjaranKu
Aku tahu bahwa mahluk-mahluk ini semua
Tiada pernah menjalankan dasar-dasar kebajikan
Terpancang kokoh pada kelima keinginan
Dan melalui kebodohan, mereka berada dalam kesengsaraan;
Karena alasan-alasan nafsu-nafsu keinginan ini
Mereka terjatuh kedalam tiga jalan iblis;
Pada perpindahan dalam 6 bentuk perwujudan
Mereka menderita kesengsaraan yang hebat
Diterima didalam rahim dalam bentuk yang hina
Kehidupan demi kehidupan mereka berkembang
Berkepribadian nista dan berkebahagiaan kecil
Mereka tertindih oleh segala penderitaan
Mereka telah memasuki pandangan yang salah
Seperti "ada" dan "tiada"
Bersandar pada 62 pandangan-pandangan yang keliru ini
Mereka terbenam dalam-dalam pada pandangan yang keliru ini
Memeganginya dengan kuat tanpa mampu melepaskannya
Keangkuhan dan kesombongan
Rasa curiga, tidak jujur dan rasa tidak percaya
Selama ribuan dan jutaan kalpa
Mereka tidak mendengar nama seorang Buddhapun
Ataupun mendengar Hukum yang benar
Orang-orang seperti ini sukar untuk diselamatkan
Oleh karena alasan ini wahai Sariputra !
Aku tetapkan cara yang bijaksana bagi mereka
Dengan memaklumkan jalan untuk mengakhiri penderitaan
Mengajarkannya melalui ajaran Nirvana
Meskipun Aku menyatakan tentang Nirvana
Namun itu bukanlah kemokshaan yang sejati
Segala perwujudan, dari permulaan
Senantiasa bersifat Nirvana
Jika seorang putera Buddha telah memenuhi tugasnya
Didalam dunia mendatang ia akan menjadi seorang Buddha
Hanya dengan caraKu yang penuh kebijaksanaan saja
Benar-benar Aku wujudkan/maklumkan tiga kendaraan hukum
Karena semua para yang agung
Semuannya membentangkan Satu Kendaraan Agung
Sekarang biarlah didalam persidangan agung ini
Semuanya terlepas dari rasa ragu dan bingung
Para Buddha tidaklah berbeda pernyataannya
Hanyalah ada Satu Kendaraan dan tidak ada yang kedua
Berkalpa-kalpa yang tak terhitung jumlahnya yang telah lalu
Para Buddha yang telah moksha yang tanpa bilangan banyaknya
Beratus, beribu dan berjuta
Jumlah-jumlah itu tidak dapat dihitung
Semua para yang agung seperti ini,
Dengan berbagai alasan dan perumpamaan
Dengan kekuatan kebijaksanaan yang banyak sekali
Telah memaklumkan beraneka ragam hukum
Tetapi semua yang agung ini
Memaklumkan Satu Kendaraan Hukum
Dengan merubah para umat yang tak terhitung jumlahnya
Untuk memasuki Jalan KeBuddhaan
Lebih-lebih lagi, para yang maha mulia itu
Mengetahui bahwa seluruh alam-alam
Alam para dewa, manusia dan mahluk-mahluk lainnya
Yang benar-benar memiliki hasrat didalam hatinya
Dengan berbagai kebijaksanaan
Dengan berbagai kebijaksanaan,
Membantu membentangkan prinsip yang pertama itu
Jika ada mahluk-mahluk hidup
Yang telah bertemu dengan para Buddha yang terdahulu;
Seandainya, setelah mendengar Hukum Kesunyataan itu,
Mereka sudah memberikan dana
Jika mereka menjaga titah-titah dan memeliharanya
Bersifat penuh semangat, meditasi dan bijakana;
Karena telah memiliki bermacam jalan kebahagiaan dan keluhuran ini
Mahluk-mahluk seperti ini
Semuanya telah mencapai jalan KeBuddhaan
Setelah kemokshaan para Buddha
Orang-orang yang berjiwa asih dan lembut
Umat yang telah menegakkan kebenaran
Semuanya telah memperoleh jalan KeBuddhaan
Setelah kemokshaan para Buddha,
Mereka yang memuliakan peninggalan-peninggalannya
Dan mendirikan berkoti macam stupa
Dengan emas, perak dan kristal
Dengan batu bulan dan lapiz lazuli
Dengan indahnya menghiasi setiap stupa;
Mereka yang membangun candi-candi batu
Kayu cendana dan kayu gaharu
Kayu elang dan kayu-kayu lainnya
Dari bata, genteng dan tanah liat
Ataupun mereka yang didalam hutan belantara
Mengonggok tanah untuk candi para Buddha
Bahkan kanak-kanak dalam permainannya
Yang mengumpulkan pasir untuk membuat sebuah stupa Buddha
Mereka ini telah mencapai Jalan KeBuddhaan
Jika para manusia, demi para Buddha
Telah mengembangkan cita-citanya
Yang terhiasi dengan tanda-tanda khusus,
Semuanya telah mencapai jalan keBuddhaan
Ataupun mereka yang dengan 7 benda berharga
Dengan kuningan, tembaga merah dan putih
Dengan lilin, timah hitam dan timah putih
Dengan kayu besi dan tanah liat
Ataupun dengan olesann pernis,
Telah menghiasi dan membuat gambaran dari para Buddha
Mereka ini telah mencapai jalan keBuddhaan
Mereka yang telah menghiasi gambaran-gambaran tentang para Buddha
Dengan ratusan tanda hiasan kemuliaan
Baik dilakukan sendiri maupun menyuruh orang lain
Semuannya telah mencapai Jalan KeBuddhaan
Bahkan anak-anak yang pada saat bermain,
Yang baik dengan rerumputan, kayu maupun pena
Ataupun dengan kuku jari
Telah menggabar lukisan Buddha
Orang-orang ini semua
Sedikit demi sedikit mengumpulkan pahala
Dan menyempurnakan jiwa welas asih yang agung
Semuanya telah mencapai Jalan Kebuddhaan
Sesungguhnya dengan mempengaruhi para Bodhisatva
Untuk menyelamatkan umat yang tak terhitung jumlahnya
Jika seseorang, memuliakan dengan hati sujud
Gambar-gambar lukisan Buddha indah, stupa-stupa dan candi
Dengan bebungaan, dedupaan, bendera dan payung
Atau menyuruh orang lain untuk memainkan musik
Menabuh genderang, meniup terompet tanduk dan siput,
Seruling tiup dan pluit, memainkan kecapi, dan harpa
Gitar, gong dan canang
Seluruh bunyi-bunyi ghaib seperti ini
Semuanya dimainkan sebagai penghormatan
Atau dengan hati yang penuh kegembiraan
Dengan bernyanyi, telah memuji jasa-jasa para Buddha
Meskipun dengan suara yang pelan,
Merekapun juga telah mencapai Jalan Kebuddhaan
Bahkan seseorang yang dengan pikiran yang kacau
Hanya dengan sekuntum bunga
Telah memuliakan lukisan Sang Buddha itu
Sedikit demi sedikit ia akan melihat para Buddha
Ataupun mereka yang telah mempersembahkan puja dan puji
Seandainya hanya dengan merangkapkan tangannya saja
Ataupun bahkan mengangkat satu tangannya
Ataupun dengan sedikit menundukkan kepala
Dengan itu ia memuliakan lukisan itu
Lambat laun ia melihat para Buddha
Mencapai Jalan Agung
Menyelamatkan para umat yang begitu besarnya
Dan memasuki Nirvana yang tak berwujud
Seperti halnya jika kayu bakar habis maka matilah sang api
Jika terdapat seseorang dengan pikiran kalut
Memasuki stupa ataupun candi
Dan menangis meskipun hanya mengucapkan "Namah Buddha"
Ia telah mencapai Jalan Kebuddhaan
Jika terdapat seseorang, dari para Buddha yang telah silam,
Baik masih hidup maupun sudah moksha
Telah mendengar Hukum ini
Mereka semua telah mencapai Jalan Kebuddhaan
Semua para Buddha yang akan datang
Yang berjumlah tak terbatas
Seluruh Tathagata-tathagata ini
Juga mengkhotbahkan hukum dengan cara-cara yang bijak
Menyelamatkan semua mahluk hidup
Agar memasuki kebijaksanaan Buddha yang tiada cela
Dari mereka yang mendengar Hukum Kesunyataan
Tidak ada seorangpun yang gagal menjadi seorang Buddha
Inilah prasetya asli dari para Buddha;
Dengan jalan Buddha yang aku tempuh,
Aku ingin membuat semua mahluk di alam semesta
Untuk mencapai jalan yang sama berbarengan denganKu
Meskipun para Buddha dimasa-masa yang akan datang
Memaklumkan ratusan, ribuan, berkoti-koti
Rentetan doktrin yang tak terhitung jumlahnya
Pada nyatanya hanya terdapat Satu Kendaraan,
Para Buddha yang maha agung
Mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun yang memiliki perwujudan yang bebas
Bahwa benih-benih Kebuddhaan timbul dari suatu sebab
Sehingga mereka membentangkan Satu Kendaraan
Segala sesuatu berada pada susunannya yang tertentu
Oleh karena itu dunia ada selam-lamanya
Setelah mengetahui hal ini atas tahta kebijaksanaan,
Para pemimpin memaklumkannya dalam cara yang bijak
Pada siapa para dewa dan manusia memuliakan
Para Buddha sekarang yang berada di alam semesta
Yang jumlahnya seperti pasir-pasir sungai Gangga
Dan yang muncul di dunia
Untuk menjadi relief segala mahluk hidup
Merekapun memaklumkan hukum seperti ini
Karena mengetahui keagungan Nirvana
Meskipun, karena kekuatan-kekuatan mereka yang bijak
Mereka melakukan berbagai macam cara
Sesungguhnya cara-cara itu hanyalah Satu Kendaraan Buddha
Karena mengetahui tingkah semua umat
Apapun yang telah mereka kembangkan dimasa yang silam
Kecenderungannya dan semangatnya
Dan kemampuan mereka, cerdas maupun bodoh
Dengan berbagai macam cara
Perumpamaan dan kisah-kisah
Sehingga mereka dapat menerima
Demikianlah mereka telah mengajar dengan bijak
Pun pula Aku sekarang, dengan cara yang sama
Demi keselamatan para mahluk hidup
Melalui berbagai ajaran
Memaparkan Jalan Kebuddhaan
Aku, dengan daya kekuatanKu yang bijak
Mengetahui sifat dan kecenderungan semua umat,
Secara bijaksana Aku maklumkan hukum-hukum
Yang membuat semua mahluk memperoleh kebahagiaan
Ketahuilah, wahai Sariputra !
Aku karena mengamati dengan mata Buddha
Mengetahui para umat yang berada didalam 6 bentuk perwujudan
Sengsara serta tanpa kebahagian dan kebijaksanaan
Berada didalam jalan kebinasaan yang berbahaya
Dalam penderitaan yang terus menerus yang tiada berujung
Dengan eratnya terikat pada kelima keinginan
Seperti lembu yang mengurus ekornya
Tercekik oleh keserakahan dan kebirahian
Terbutakan dan tiada mampu melihat apapun jua;
Mereka tidaklah mencari Sang Buddha, Yang Maha Kuasa
Serta Hukum untuk mengakhiri kesengsaraan
Sebaliknya dengan dalamnya terjatuh kedalam bidah-bidah
Dan mencari dengan penuh penderitaan agar terhindar dari penderitaan
Demi seluruh mahluk ini
HatiKu merasa sangat kasihan
Pada pertama kali Aku duduk diatas tahta kebijaksanaan
Dengan memandang pohon itu dan berjalan mengitarinya
Selama 3 kali 7 hari
Aku merenungkan masalah-masalah seperti ini
Kebijaksanaan yang telah Aku peroleh
Sangat begitu menakjubkan dan begitu agung
Tetapi semua umat begitu rendah kemampuannya
Terikat oleh nafsu dan terbutakan oleh ketidaktahuan
Golongan mahluk-mahluk seperti ini,
Bagaimana mereka dapat diselamatkan?
Kemudian semua para raja Kebrahman
Dan Sang Sakra dari seluruh para dewa
Keempat mahluk kadewaan yang menjaga dunia
Juga dewa Sang Maharaja Agung
Dan seluruh mahluk-mahluk surga yang lain
Beserta ratusan ribu laksa pengikut
Dengan takzimnya menghormati dengan tangan terkatub
Dengan memohonKu agar memutar Roda Hukum
Kemudian Aku merenung dalam diriKu sendiri
'Seandainya Aku hanya memuja Kendaraan Buddha
Semua umat yang jatuh kedalam kesengsaraan
Tidak akan mampu mempercayai hokum ini
Dan dengan melanggar hukum lewat ketidakpercayaan
Akan terjatuh kedalam 3 jalan iblis
Lebih baik Aku tidak mengkhotbahkan hukum itu
Tetapi masuk Nirvana saja dengan segera
Namun ketika Aku ingat akan apa yang telah dilakukan oleh
Para Buddha yang terdahulu dengan kekuasaan-kekuasaan mereka yang bijak
Aku berpikir : "Jalan yang telah Aku capai
Harus Aku khotbahkan sebagai tiga kendaraan."
Sementara Aku sedang merenung demikian itu,
Seluruh para Buddha di alam semesta bermunculan
Dan dengan suara yang mulia, mereka menggembirakan Aku
"Bagus sekali ! Wahai Sang Sakyamuni !
Pemimpin utama !
Setelah mencapai hukum yang agung ini
Engkau telah mengikuti semua para Buddha
Dalam mempergunakan kekuatan-kekuatan yang bijaksana
Kamipun juga telah memperoleh hukum yang maha menakjubkan dan agung ini
Tetapi demi beberapa golongan mahluk
Kami membagi dan mengkhotbahkannya dalam 3 kendaraan
Mereka yang berkebijaksanaan rendah yang menyukai hukum-hukum hina
Tidaklah percaya bahwa mereka dapat menjadi para Buddha
Oleh karenanya, dengan cara-cara yang arif
Kami membagi dan mengkhotbahkan hasil-hasil yang wajar.
Meskipun kami juga memaklumkan ketiga kendaraan
Hal itu hanyalah untuk ajaran para Bodhisatva saja
Ketahuilah Wahai Sariputra !
Demi mendengar ajaran-ajaran dari para Singa Mulia itu
Yang begitu jelas dan ghaib
Aku menghormati mereka, "Namah Para Buddha"
Dan kembali merenungkan begini
"Karena telah terjun kedalam dunia yang jahat dan menggelisahkan
aku, sesuai dengan titah para Buddha
akan melanjutkannya juga dengan patuh."
Setelah selesai merenungkan hal ini
Dengan segera Aku pergi ke Varanasi
Alam nirvana dari segala perwujudan
Yang tiada dapat diutarakan
Aku, dengan kemampuanKu yang bijaksana
Berkhotbah kepada kelima bhiksu
Inilah yang disebut Pemutaran Roda Hukum yang pertama,
Sesudah mana terdapatlah kabar tentang Nirvana
Dan juga tentang nama-nama Arhat yang terpisah
Namo Dharma dan Namo Sangha
Selama berkalpa-kalpa yang panjang
Aku telah memuja dan menunjukkan Hukum Nirvana
Untuk penghentian yang abadi dari kesengsaraan para mahluk
Oleh karena itu Aku sabdakan dengan tiada henti-hentinya
Ketahuilah Wahai Sariputra !
Ketika Aku melihat para putera Buddha
Yang bertekad untuk mencari jalan kebuddhaan
Selama ribuan dan laksaan koti yang tanpa hitungan
Semuanya dengan hati takzim
Mendekati Sang Buddha
Mereka telah mendengar dari para Buddha
Hukum yang telah mereka terangkan dengan sempurna
Kemudian Aku menyadari pikiran ini
"Alasan mengapa Sang Tathagata muncul ialah
Untuk mengkhotbahkan Kebijaksanaan Sang Buddha,
Sekaranglah saatnya."
Ketahuilah Wahai Sariputra !
Orang-orang yang bodoh yang tolol
Orang-orang yang terikat pada keduniawian dan kesombongan
Tidak akan dapat mempercayai hukum ini
Tetapi sekarang Aku gembira dan tiada bimbang
Ditengah-tengah para Bodhisatva
Dengan jujur menyingkirkan kebijaksanaan
Dan hanya memaklumkan Jalan Agung
Kalian para Bodhisatva yang mendengar Hukum ini
Semuanya telah tersingkirkan dari jarring-jaring keraguan
Kalian para Arhat yang berjumlah 1200
Semuanya akan menjadi para Buddha
Dengan cara yang sama bahwa para Buddha yang silam,
Sekarang dan yang mendatang, mengkhotbahkan Hukum
Begitu juga Aku sekarang
Mengkhotbahkan Hukum yang tidak dapat dibagi-bagi
Munculnya para Buddha di dunia
Adalah berjauhan dan jarang terjadi
Ketika mereka benar-benar turun di dunia pun
Dengan kelangkaan mereka mengkhotbahkan hukum ini
Bahkan sampai berkalpa-kalpa yang tak terhitung banyaknya
Jaranglah Hukum ini dapat didengar
Dan mereka yang mampu mendengar Hukum ini
Orang-orang seperti ini juga jarang
Hal ini seperti bunga udumbara
Yang semua umat menyenangi dan menikmati
Jarang terlihat oleh para dewa dan manusia
Yang muncul sekali dalam waktu yang panjang
Begitulah dia yang setelah mendengar Hukum ini
Kemudian memujanya dengan penuh kegembiraan
Serta mengucapkannya meskipun hanya sepatah kata saja,
Dia yang telah memuliakan
Semua para Buddha di dalam ketiga dunia
Orang seperti ini sangatlah jarang
Lebih jarang daripada bunga Udumbara
Bebaskanlah dirimu dari kebimbangan
Akulah Raja Hukum Kesunyataan
Dan menyatakan pada seluruh persidangan
Aku, hanya dengan Satu Kendaraan Agung
Mengajar para Bodhisatva, dan tidak memiliki seorang pengikut Sravakapun
Ketahuilah kalian semua, Wahai Sariputra !
Para Sravaka dan bodhisattva
Bahwa Hukum yang menakjubkan ini
Adalah misteri seluruh Buddha
Karena dunia yang jahat dari kelima kebobrokan
Hanya menyukai ikatan-ikatan keduniawian
Mahluk-mahluknya yang seperti ini
Tiada pernah mencari jalan Kebuddhaan
Generasi-generasi jahat yang mendatang
Yang mendengar Kendaraan Tunggal
Yang dikhotbahkan oleh Sang Buddha
Didalam khayalan dan ketidakpercayaan mereka
Akan melanggar Hukum itu dan terjatuh kedalam jalan-jalan jahat
Tetapi terdapatlah mahluk-mahluk rendah hati dan suci
Yang mencurahkan diri untuk mencari Jalan Kebuddhaan
Bagi mereka semuanya ini
Kupuji dengan panjang lebar akan Jalan Kendaraan Tunggal
Ketahuilah Wahai Sariputra!
Hukum dari para Buddha adalah demikian
Dengan laksaan koti dari cara-cara yang bijaksana
Mereka memaklumkan hukum ketika ada kesempatan
Namun mereka yang tidak ingin mempelajarinya
Semuanya tidak akan mampu menyelaminya
Tetapi Engkau telah mengetahui
Jalan-jalan bijaksana yang sangat berguna dari
Para Buddha, pemimpin-pemimpin dunia,
Tidak memiliki keragu-raguan yang lebih lanjut lagi
Bergembiralah senangkanlah hatimu
Karena mengetahui bahwa Engkau akan menjadi para Buddha
Read Further
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB I PURWAKA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB II UPAYA KAUSALYA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB III PERUMPAMAAN
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB IV SASARAN YANG TEPAT
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB V PERBANDINGAN DENGAN TANAMAN
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB VI RAMALAN TENTANG YANG AKAN TERJADI
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB VII RASA TAAT DAN BHAKTI DI JAMAN DAHULU
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB VIII RAMALAN TENTANG 500 ORANG BHIKSU
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB IX RAMALAN TENTANG ANANDA, RAHULA DAN 2000 BHIKKU
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB X DHARMA DUTA ( PENGKHOTBAH)
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XI MUNCULNYA SEBUAH STUPA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XII DEVADATTA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XIII PENEGAKAN
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XIV HIDUP TENANG
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XV MUNCULNYA BODHISATVA DARI BUMI
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XVI PANJANG UMUR TATHAGATA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XVII KESUCIAN
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XVIII PAHALA BAGI PARA PENGANUT HUKUM SUTRA BUNGA TERATAI
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XIX PAHALA BAGI PENGKHOTBAH HUKUM SUTRA BUNGA TERATAI
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XX BODHISATVA SADAPARIBHUTA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXI KEKUATAN GHAIB SANG TATHAGATA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXII AKHIR PASAMUAN
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXIII BODHISATVA BAISAJARAGA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXIV BODHISATVA GADGASVARA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXV BODHISATVA MAHASATVA AVALOKITESVARA
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXVI MANTRAM DHARANI
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXVII KISAH RAJA CAHAYA GEMILANG
- Saddharma Pundarika Sutra: BAB XXVIII NASEHAT SANG BODHISATVA SAMANTABADRA